TOTABUAN.CO BOLTIM— Kepala Dinas Kesahatan Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Eko Marsidi mengungkapkan, semua warga tidak perlu takut dengan penderita HIV AIDS, tapi cegahlah penyakitnya.
Eko mengatakan, sesuai data yang ada, penderita HIV AIDS sejak 2013 sudah 7 yang meninggal dunia. Saat ini masih ada tiga dalam proses pengobatan. “Tiga orang tersebut tak perlu saya sebut namanya, intinya di Boltim ada tiga positif HIV AIDS,” jelasnya.
Untuk Boltim sendiri saat ini sudah ada alat penditeksi penderita HIV AIDS. Sehingga warga selalu memeriksakan
kesehatan. “Untuk ruangan pengobatanya belum ada di Boltim, itu hanya di Manado di Rumah Sakit Kandow,” pungkasnya.
Pada hari AIDS yang diperingati Kamis (1/12/2016) Dinkes dan Tim Pengerak Boltim, membagi 1.000 bunga dan 1.000 pita merah dalam peringatan World AIDS Day (hari AIDS sedunia).
Dalam kegiatan dirangkaikan dengan sosialisasi akan bahaya HIV AIDS tersebut, Dinkes dan Tim Pengerak PKK Boltim dipimpin Nursiwin Landjar Dunggio memasangkan pita merah pada para pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim.
“Ini sekaligus mengingatkan pada para pejabat agar mencegah sejak dini bahaya HIV AIDS,” terang Nursiwin, Kamis (1/12).
Aksi simpatik itupun tidak hanya dilakukan di pusat ibu kota dan sekitar kantor pemerintahan. Akan tetapi dilakukan di perbatasan Boltim dan Kota Kotamobagu tepatnya di Desa Motongkat Baru, Kecamatan Modayag Barat.
“Semoga dengan adanya aksi simpatik bisa membuat masyarakat lebih waspada akan bahaya HIV AID,” tambah
Ketua Tim Pengerak PKK Boltim ini.(Fac)