TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Produksi sampah yang dihasilkan rumah tangga di Kota Kotamobagu, sesuai catatan Dinas Tata Kota Kotamobagu menghasilkan enam puluhan ribuan kilo setiap harinya.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 93 persen persen sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat. Sedangkan sisanya, masuk di Bank Sampah,” ujar Kadis Tata Kota Bambang Ginoga Kamis (17/11/2016).
Menurut Bambang, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Kotamobagu yang paling banyak itu di hari kerja yakni, Senin dan Selasa.
Dari 26 unit kendaraan yang dioperasikan untuk mengangkut sampah di Kotamobagu, sebelum menuju ke TPA masih ditimbang.
“Ini tidak lepas dari jumlah penduduk yang kian bertambah di Kotamobagu. Hal ini secara otomatis juga berdampak pada peningkatan jumlah sampah,” tuturnya.
Namun dengan ketersediaan lokasi TPA dengan luas lima hektare serta terus berupaya melakukan daur ulang terhadap sampah yang masuk, Ia yakin sampah tidak terjadi penumpukan.
“Enam puluhan ribu kilo sampah setiap hari yang masuk, langsung dipilah dan diolah. Sedangkan sampah anorganik yang terpilah dan terolah mencapai hampir 4 ton. Yakni terdiri dari sampah plastik, kertas, dan juga kardus, kata Bambang.
Adapun, sampah-sampah plastik tersebut didaur ulang menjadi gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif bagi sekitar 150 KK yang ada di sekitar TPA. Sedangkan sampah organik diolah menjadi kompos dan pupuk organik.
Upaya daur ulang sampah tersebut jika dilakukan secara rutin, akan mampu memperpanjang umur TPA. Selain melakukan pengolahan sampah, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi tentang upaya pengolahan sampah dengan menggandeng bank sampah yang sudah terbentuk di masing-masing kelurahan. Termasuk yang ada di sekolah-sekolah. Bank sampah tersebut dinilai cukup efektif mengurangi sampah yang masuk ke TPA untuk dipilah dan diolah, ujar Bambang. (Mg2)