TOTABUAN.CO BOLMONG— Kurangnya ketersediaan tenaga medis masih menjadi masalah serius Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong). Rencananya Pemkab Bolmong berencana akan menambah ketersediaan tenaga kesehatan, diantaranya Dokter PTT dan Bidan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dr Rudiawan mengatakan, persoalan SDM menjadi krusial pada tahun 2017 mendatang, jika tidak dilakukan penambahan.
“Memang ketersediaan SDM khusnya tenaga kesehatan di Bolmong sangat minim,” kata Rudiawan Selasa (1/10/2016).
Ia menambahkan, penambahan SDM dibidang kesehatan yang akan ditempatkan di wilayah Bolmong yakni kurang lebih 20 orang. Diantaranya, 10 orang Dokter PTT dan 10 orang lagi untuk Bidan yang akan melayani urusan kesehatan ibu dan anak.
“Dokter PTT saat ini, kontraknya sudah akan selesai,” kata Rudiawan lagi.
Ia mengatakan, untuk yang mau menjadi PNS dari 16 dokter PTT hanya 1 orang saja. Rencananya pada tahun anggaran 2017 mendatang, Dinkes akan mengusulkan dana untuk kontrak 10 Dokter PTT lagi.
“Kalau tidak diusulkan anggaranya, Bolmong akan kekosongan dokter PTT di tahun 2017 nanti,” ungkapnya.
Ia mengaku Bolmong saat memiliki ketersediaan 16 Puskesmas dan 16 Dokter PTT yang tersebar di 15 Kecamatan. Dan tahun 2016 ini, sudah ketambahan dua bangunan baru. Sedangkan tenaga Bidan harus disesuaikan, karena satu bidan harus menjangkau lima desa, ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bolmong, Adrianus Nixon Watung menyambut baik rencana tetsebut. Menggingat pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tengah dibangun di Lolak sudah mencapai 70 persen.
“Semakin banyak dokter atau tenaga kesehatan, tentu akan semakin bagus untuk melayani masyarakat. Pelayanan harus maksimal, menggingat, jumlah penduduk yang ada di kabupaten Bolmong cukup banyak,” kata Bupati .
Ia mengatakan, Bolmong harus bebas dari problematika pelayanan kesehatan di tahun mendatang. Sehingga pada 2017 mendatang harus siap dengan SDM, ujarnya. (Mg3)