TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Pemkot mulai melaksanakan verifikasi program anak asuh, Senin (31/10). Sasarannya, seluruh pelajar yang tersebar di empat kecamatan. Tim pemburu anak asuh ini nantinya akan bergerak sesuai data yang diterima dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora).
“Kita harus bergerak cepat sebelum selesai pembahasan APBD 2017. Tiap tim ini nantinya terdiri dari 10 relawan mulai dari ASN, kalangan akademis hingga unsur media,” kata Kepala DPPKAD Rio Lombone Senin (31/10/2016).
“Tim ini akan mendata seluruh siswa mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Data ini kami dapatkan dari tiap sekolah yang tersebar di Kotamobagu,” lanjutnya.
Saat ditanya siapa-siapa yang berhak menerima program ini, Rio menjelaskan penerima harus benar-benar dari keluarga miskin. Orang tua yang bekerja sebagai PNS dipastikan tak akan menerima program ini.
“Kami menyerahkan verifikasi kepada empat tim. Yang pasti benar-benar membutuhkan yang akan menerima bantuan ini. Selain melihat rumah, tim juga akan mewawancarai orang tua dari calon murid yang bersangkutan. Setelah itu, calon penerima harus difoto didepan rumah sebagai bukti berhak menerima program ini,” jelasnya.
Kadis Dikpora Rukmi Simbala mengaku telah mengerahkan seluruh sekolah mendata siswanya yang berasal dari Kotamobagu. Data ini nantinya yang akan jadi rujukan untuk dilakukan verifikasi. Sementara untuk tingkat mahasiswa sudah ditugaskan kepada lurah/kepala desa.
“Tiap sekolah akan mengisi form yang kami sodorkan mulai dari identitas siswa, orang tua hingga pekerjaannya. Untuk yang orang tua PNS kami tak akan melakukan verifikasi,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Tahlis Gallang menerangkan, program anak asuh ini merupakan bukti perhatian pemkot dalam dunia pendidikan.
“Pemerintah pusat mewajibkan anggaran pendidikan minimal 20 persen. Dengan program ini, bukti anggaran pendidikan besar akan dikucurkan untuk masyarakat. Masyarakat juga diminta proaktif saat dilakukan verifikasi nanti,” ajak mantan sekda Bolsel ini.(Mg2)