TOTABUAN.CO BOLMONG – Isu serangan flu burung di Kota Kotamobagu membuat Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) terus melakukan langkah antisipasi mencegah masuknya virus tersebut. Dua hari terakhir, tim dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) menyisir daerah pinggiran Bolmong yang berbatasan langsung dengan Kota Kotamobagu. Menurut Kepala Bidang Bina Produksi Peternakan Dispertanak Bolmong Muhamad Samsudin, desa-desa tersebut seperti desa di Kecamatan Passi Barat dan Passi Timur.
“Kita lakukan pencegahan dengan cara sosialisasi. Kita memberikan pemahaman kepada warga dan aparat desa supaya tidak timbul kepanikan supaya juga tau bagaimana cara penanganan jika terserang virus tersebut. Selain itu, kita juga membagi desinfektan,” katanya Rabu (19/10/2016).
Selama tim mengelilingi Bolmong katanya, sampai saat ini belum ditemukan unggas terjangkit flu burung.
“Di Kotamobagu pun hanya spot-spot tertentu dan itu pun masih membutuhkan analisa dan klarifikasi dari Balai Besar Veteriner Maros,” katanya.
Menurut dia, langkah pencegahan dini yang dilakukan pihaknya guna meminimalisir endemik, karena m mempertimbangkan sisi kerugian ekonomi jika flu burung menyerang.
“Bayangkan kalau ayam-ayam tidak laku lagi karena orang sudah taku makan daging ayam. Tentu berdampak pada ekonomi,” ujarnya.
Meski belum ditemukan serangan virus flu burung, sementara daerah penyanggah kawasan KK sudah dilakukan sterilisasi dengan sosialisasi dan vaksinasi serta desinfektan, namun petugas juga ikut memantau wilayah lain di Bolmong.
“Tim Unit Reaksi Cepat (URC) dipimpin satu dokter hewan terus melakukan pemantauan di setiap wilayah,” katanya.
Pihaknya pun mengimbau warga di lokasi manapun karena pihaknya juga melakukan kerjasama lintas daerah, agar jika ada kasus ayam mati berturut-turut dalam jumlah besar, maka cepat menghubungi dinas terkait.
“Atau hubungi aparat desa dan kelurahan, nanati aparat desa atau kelurahan yang menghubungi dinas,” ujarnya.
Sekretaris Dispertanak Bolmong, I Ketut Merta, mengatakan kasus unggas mati mendadak belum ditemukan di Bolmong.
“Warga harus menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan kontak dengan unggas,” katanya.(Mg3)