TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Nama Bupati Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara tak pernah sepi dari isu dan aksi politik mereka. Dalam menghadapi situasi politik apa terlebih hajatan PIlkada, dua politisi sekaligus kepala daerah, sering berseberangan. Tapi untuk urusan pemerintahan dan urusan masyarakat, dua poltisi ini tampak tidak solid.
Di media sosial, beberapa foto Sehan Landjar dan Tatong Bara tampak sedang berkomunikasi di acara rapat umum pemegang sahan (RUPS) Bank SulutGo. Tampak juga terlihat Bupati Bolmut Depri Pontoh dan Wakil Bupati Bolsel Iskandar Kamaru duduk di jejeran kursi kepala daerah.
Sehan yang menggunakan kemeja putih itu, tampak membungkuk dan sedang berkomunikasi dengan Tatong.
Tatong yang menggunakan kemeja kotak-kotak dibalut dengan kerudung hitam, tampak serius.
Foto yang diunggah akun bernama Indha Hasan itu menuai komentar.
“Mantap, urusan politik kesampingkan dulu,” ujar akun bernama Renza Asyura Bambuena.
“Di panggung politik mereka bisa saja selalu berbeda dan bersinggungan. Tapi urusan pemerintahan dan lainnya untuk kebaikan BMR, mereka tetap solid. Foto diambil satu jam lalu disela RUPS Bank Sulut-Go, tambah,” Renza di grup facebook Sahabat DeMo Dari BolMongRaya Untuk Indonesia Selasa (27/9/2016).
Memang bagi publik di Sulut khususnya di Bolmong Raya tahu sikap politik dua kepala daerah ini sering berseberangan. Apaterlebih dalam menentukan arah dan sikap politik.
Di Pilkada Boltim misalnya, dua kader dari PAN ini terang-terangan ambil sikap politik yang berbedah. Sehan yang mencalonkan sebagai calon bupati diusung PAN, tidak mendapat respon para kader PAN lainnya termasuk Tatong Bara dan kroni-kroninya. Tatong bersama pendukung dan kelompok, malah memilih kader PAN Sam Sahrul Mamonto yang maju pada Pilkada 2015 lalu.
Di Pilkada Bolmong 2017 sikap politik dua kepala daerah tampak terus berlangsung. Yasti Soepredjo Mokoagow dan Yanny Ronny Tuuk yang mendapat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju di Pilkada Bolmong, malah tidak mendapat respon dan dukungan dari para kader PAN mulai dari DPD II hingga DPW PAN Sulut. Dukungan dari PAN Sulut khususnya di Bolaang Mongondow pun terbelah. Pengurus DPD II hingga DPW PAN Sulut malah memilih Salihi Mokodongan yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Gerindra. Alasannya karena Salihi juga merupakan kader PAN. (Mg2)