
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Pemilihan Ketua Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kotamobagu berjalan alot. Sejumlah figur secara terang-terangan menyatakan maju dalam Musda KNPI yang rencana akan dilaksanakan pada Jumat (26/8/2016).
Wakil Wali Kota Kotamobagu Djainudin Damopolii mengatakan, bahwa KNPI merupakan organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk menumbuhkan serta meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran dalam organisasi dibidang kepemudaan. Namun ia mengingatkan, pemilihan Ketua KNPI Kotamobagu harus bebas dari cara transaksional. Ketua KNPI yang akan terpilih benar-benar menjadi panutan serta contoh.
“Mau jadi apa suatu organisasi ketika dalam Musda terjadi cara-cara transaksional. Satu suara harus dihargai dengan uang,” kata Djainudin saat berdiskusi dengan sejumlah wartawan di ruangannya Senin (22/8/2016).
Ia mengatakan, ada indikasi kuat adanya transaksional jelang pemilihan ketua KNPI Kotamobagu. “Indikasi itu ada. Itu dari hasil pantauan, juga hasil bincang-bincang serta informasi yang masuk,” paparnya.
Meski belum memiliki bukti soal dugaan ini, namun dalam pandangan umum, ada yang sudah menyebut nama. Itu pasti ada sesuatu. Itu adalah signal, penanda, dan jelas arahnya. Mestinya itu tidak boleh, tambahnya.
Ia berharap agar Musda KNPI kali ini menghasilkan sesuatu yang luar biasa, baik soal cara memilih maupun pemimpin yang dihasilkan.
“Bayangkan kalau pemilihan dalam Musda KNPI dibuat terbuka, tanpa bayar membayar. Kan akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” ujarnya.
Karena itu, ia mengajak para pemilik suara, agar memikirkan masa depan KNPI. Termasuk memikirkan upaya memajukan organisasi kepemudaan di Kotamobagu, tandas Papa Et sapaan akrabnya.
Dari sejumlah figur yang dikabarkan akan maju dalam Musda KNPI Kotamobagu periode 2016-2018 yakni Rendy Mangkat, Melky Mokoginta, Budi Damopolii dan Renza Bambuena. (Mg2)