TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU –Jika tidak ada aral melintang, Kota Kotamobagu akan kedatangan 17 unit bus. Bus tersebut merupakan bantuan dari Kementrian Perhubungan RI. Namun Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu Agung Adati masih harus memikirkan cara untuk membawa 17 bus ke Kotamobagu.
“Pertama pengiriman dari Jakarta langsung ke pelabuhan Bitung. Dari Kota Bitung, kemudian melalui jalur darat menuju Kotamobagu,” kata Agung.
17 unit kendaraan dibawa melalui jalur darat dari Jakarta ke Surabaya, kemudian dimuat ke kapal laun menuju Makassar. Dari Makassar lanjut Agung, kembali menggunakan jalur darat.
“Untuk cara pertama dari Jakarta ke Bitung itu informasi awal perhitungan biayanya Rp 50 juta, sedangkan cara kedua itu biayanya ditekan hingga Rp 30 juta,” ujar dia.
Pihaknya kini masih mengusulkan biaya pengiriman kendaraan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu. Dia berharap biaya pengiriman bisa masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016.
Untuk pengoperasional 17 bus bantuan dari Kementrian Perhubungan sudah disiapkan pembuatan shelter, titik-titik pemberhentian, dan trotoar. Bus-bus tersebut akan dioperasikan kemungkinan besar pada tahun 2017.
“Untuk saat ini sudah kami usulkan ke APBDP mengenai pembuatan shelter tempat bus mengangkut penumpang. Hal itu sambil menunggu pembangunan trotoar di Kotamobagu,” ujar dia.
Untuk trotoar, lanjut Agung ada dua instansi yang sudah mengajukan permohonan pembangunannya ke pemerintah pusat.
“Kami dari Dishub sudah mengajukan. Dari Dinas PU juga sudah mengajukan. Karena memang masih sekitar 85 persen jalan di Kotamobagu belum ada trotoar,” ujarnya. (Mg2)