TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Terkait wacana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengusulkan siswa sekolah diharuskan berada di lingkungan sekolah selama seharian (full day school), Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mengaku beum sepakat terkait dengan wacana yang diusulkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
“Kalau itu kita belum sepakat dengan rencana tersebut. Tapi bagaimana regulasi yang harus diatur agar anak-anak kita bisa belajar secara maksimal,” kata Wali Kota Tatong Bara Jumat (12/8/2016).
Tatong menegaskan, rencana program full day school belum menjamin anak-anak kita menjai pintar. Ia berharap ada regulasi baru anak-anak kita bisa belajar secara maksimal dan berkualitas bukan kuantitas. Karena waktu di sekolah itu belum tentu berkualitas bagi anak-anak, tambahnya.
Menurutnya, dengan penambahan waktu jam belajar yang lebih panjang di sekolah bagi anak-anak dikhawatirkan justru membuat mereka merasa capek dan lelah.
Selain itu, wacana Full Day School ini malah dianggap dapat mengurangi waktu dan kesempatan anak-anak untuk mengeksplor hal-hal lain di luar sekolah.
Tatong berharap, wacana dari Mendikbud ini harus dikaji lebih dalam lagi agar tidak menimbulkan efek negatif kepada anak-anak.(Mg2)
Aneh juga kalau walikota menolak program full day school ini, kenapa berani menggagas Kotamobagu bisa. padahal faktanya tidak bisa.