TOTABUAN.CO BOLMONG—Wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) dikenal rawan bencana. Namun belum ada standar operational prosedur (SOP) soal penanganan petugas ketika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong Channy Wayong mengatakan, sosialisasi soal SOP penanganan bencana abrasi pantai dan Tsunami ini, diharapkan masyarakat yang berada di bibir pesisir pantai utara Bolmong dapat memahami gejala ataupun tanda-tanda akan terjadinya bencana dan bisa secepatnya melakukan evakuasi untuk menghindari dampak resiko yang lebih besar.
“Ini agar bisa diketahui oleh masyarakat. Sehingga jika sewaktu-waktu itu terjadi, masyarakat dan petugas sudah bisa mengetahui,” kata Channy Selasa (26/7).
Para peserta yang hadir dalam sosialisasi itu yakni mereka yang berasal dari relawan penanggulangan bencana dari empat kecamatan. Empat kecamatan itu merupakan satu koridor pesisir pantai utara Bolmong yang wilayahnya rawan terjadi bencana.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Ramadina Convention Hall Lolak dibuka Sekda Bolmong Ashari Sugeha turut didampingi Kepala Pelaksana BPBD dengan narasumber dari unsur BPBD, unsur Dinas Kesehatan, unsur Dinas Sosial, unsur Badan Kesbangpol yang merupakan mitra kerja dari BPBD.(**)