TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Meski sudah dilarang tidak ada aksi plonco saat penerimaan siswa baru atai masa orientasi, namun hal ini masih saja terjadi di sekolah di Kotamobagu. Ratusan siswa baru yang baru masuk di SMK Negeri II Kotamobagu diplonco kakak senior.
Sedikitnya 130 siswa baru di SMK Negeri II Kotamobagu alami hal yang tidak mengenakan dari kakak senior saat masuk sekolah. Di hari kedua, para siswa baru aksi yang tidak mendidik dari para kakak senior.
Para siswa dikalungi kardus yang bertuliskan nama samaran seperti Avatar, Play Boy. Bahkan salah satu siswa perempuan
diberi nama samaran janda. Dalam aksi itu, setiap siswa yang salah, diberi hukuman pushup.
Masa orientasi ini memang sudah dilarang derdasarkan surat edaran dari Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Namun masih ada saja aksi plonco yang dialami para siswa baru.
“Nama samaran saya Janda, saya tidak suka dengan mana itu namun saya terpaksa terima, asalkan itu tidak benar,” kata Fresilia Makalalag salah satu siswa baru.
Pihak sekolah sendiri mengaku tidak mengetahui aksi plonco itu yang dilakukan para siswa. Menurut wakil kesiswaan Komang Supart, apa yang dilakukan pihak sekolah adalah masa perkenalan lingkungan sekolah dan bukan perploncoan.
“Kami tidak tahu. Yang kami tahu itu perkenalan siswa baru,” kata Kumang.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kotamobagu Rukmi Simbala mengaku baru mengetahui hal tersebut. “Saya akan berikan sanksi teguran lisan ataupun tulisan bagi sekolah yang masih melakukan masa perploncoan.
Ia mengatakan, untuk perploncoan itus sudah ditiadakan sesuai keputusan Kemendikbud nmor 18 tahun 2016, dan surat itu sudah kami edarkan diseluruh sekolah yang ada di Kotamobagu.
“Perploncoan sudah dilarang dan diganti dengan perkenalan lingkungan sekolah. Dan bila didapati masih ada sekolah yang melakukan hal tersebut akan diberi sanksi teguran lisan dan tertulis,” kata Rukmi. (Mg2)
Ini baru keren,,bilang pihak sekolah tidak tahu menahu tentang aksi para siswa senior terhadap siswa baru,,, kong ada dimana dang ????ibu/bapak guruku yg terhormat,,,terang saja kami masyarakat binci dengan perlakuan” yg tidak mendidik sama skali seperti yg ada diberita di atas
baru di kasih polonco begitu langsung lapor sama org tua…klw org nga mau terima cara begituu ,,,itu CALON SISWA MENTAL TEMPEEEE
pihak sekolah seolah mmbiarkn kgiatan trsebut dg dalih tidak mngetahui kjadian itu… kgiatan itu brlangsung dskolah,,hal yg tdk mngkin jika guru guru tdak “TAHU”…. kmna mrka selama msa orientasi siswa brlngsung…. hrus ad tguran keras dr pmerintah,jka d biarkn akn mnjlar k skolah skolah lain…. kasian siswa siswi baru….