Kotamobagu (totabuan.co) – Tak puas jawaban dari tiga anggota DPRD Kotamobagu, massa Rusmin Mamonto mengamuk. Pot bunga dan sejumlah tanaman bunga di pelataran parkiran dihancurkan secara membabibuta, Rabu 24 April 2013.
“Ini tu ngoni pe mau. Hukum rimba. Torang so lalah berjuang selama delapan bulan, tapi ngoni nda hargai depe hasil,” teriak ibu-ibu yang ikut memecah satu pot diiringi massa lainnya.
Aksi semakin menjadi. Polisi yang menyaksikan peristiwa pengrusakan fasilitas negara itu tidak bisa berbuat apa-apa. Seluruh pot bunga dan sejumlah tanaman hancur lebur.
Rusmin Mamonto sebagai pemimpin juga tak bisa melerai pendukungnya. “Tahan-tahan. Jangan,” teriak Rusmin menenteng pengeras suara di bahunya.
Aksi pengrusakan tersebut spontan dilakukan kala negoisasi dilakukan di ruang paripurna yang dipimpin Rustam Siahaan, Agus Suprijanta dan Jusran Deby Mokolanut tak menemui kata sepakat.
(tr02/has)