TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Tak terasa puasa selama satu bulan akan berakhir. Umat muslim di seluruh dunia tengah menyiapkan diri untuk menyambut malam Lailatul Qadar atau Malam Seribu Bulan. Malam Lailatul Qadar menurut Al-Quran datang saat bulan Ramadhan memasuki tahap akhir yaitu 10 hari terakhir bulan Ramadan dan pada malam-malam ganjil.
Bagi seluruh umat muslim tentunya tidak ingin membuang kesempatan ini secara sia-sia, di malam Lailatul Qadar ada satu malam yang di istimewakan oleh Allah SWT karena pada malam tersebut segala bentuk amal ibadah kita dilipat gandakan pahalanya layaknya beribadah selama seribu bulan.
Karena itu Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara mengajak warga untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan cara I’tikaf.
“I’tikaf baiknya di Masjid, atau di Mushola agar bisa meraih malam Lailatul Qadar,” kata Wali kota usai lakukan pemasangan lampu Sabtu (2/7).
Ia mengatakan, malam Lailatul Qadar cukup banyak hal yang diperoleh saat beri’tikaf.
Masyarakat muslim di Kota Kotamobagu, mulai Sabtu (2/7) menggelar acara monuntul dalam bahasa Mongondow yakni acara pasang lampu memperingati turunnya Alquran pada malam Ramadhan.
Monuntul mengingatkan bahwa Kitab Suci Alquran diturunkan ke bumi oleh Allah SWT untuk membawa jalan terang bagi umat manusia agar kembali hidup dalam kebenaran sekaligus menerangi orang-orang yang berada di sekitarnya, atau akrab disebut dengan malam Lailatul Qadar
Lampu tuntul dipasang warga Kota Kotamobagu di semua pelosok, baik di depan rumah warga maupun di halaman rumah, bahkan dipasang di lapangan olah raga.
“Tradisi ini sudah menjadi turun temurun di masyarakat semenjak para ulama mengajarkan Islam di wilayah Bolmong, sedangkan jumlah lampu yang dipasang itu bervariasi sesuai jumlah anggota keluarga yang berada di rumah tersebut mulai dari orang tua sampai anak,” kata Wali kota. (Mg3)