TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Protes kegiatan pasar Senggol atau Bazar Ramadan dari yang mengatasnamakan pemuda Gogagoman hingga kini terus dilakukan. Bahkan aksi protes untuk menghentikan pembuatan kanopi terus dilakukan warga. Hingga kini kegiatan pasar Senggol yang rencananya akan dibuka pada Senin masih menggantung .
Penolakan warga terkait dengan kegiatan pasar senggol yang akan dikelolah oleh pemerintah kota (Pemkot) terus menuai protes. Pertemuan di gedung DPRD untuk memfasilitasi kisruh antara warga dengan Pemkot hingga kini belum menemui jalan keluar.
“Kita tetap akan terus memfaslitasi soal tarik menarik pengelolaan pasar senggol. Dan kami sudah meminta agar rekomendasi soal pengelolaan pasar senggol agar dikaji kembali,” ujar Sabir.
Memanasnya soal pengelolaan pasar senggol bukan hanya terjadi di dalam gedung DPRD saat pertemuan. Di lokasi pasar senggol warga mendesak agar kanopi yang telah dipasang untuk dibongkar. Emosi warga memuncak karena pemkot belum memberikan keputusan terkait dengan pengelolaan pasar senggol.
Sofyan Bede satu dari warga yang melayangkan protes, meminta agar pengelolaan pasar senggol jangan dulu operasikan. Selain itu kata Sofyan, agar untuk lebih memastikan soal pengelolaan pasar sengol, mereka ingin bertemu dengan Wali kota untuk melakukan pertemuan.
“Kalau ini masih belum ada keputusan, kami ingin bertemu dengan Wali kota,” kata Sofyan.
Kadis Perindagkop Herman Arai mengatakan, masih akan ada solusi terkait dengan tarik menarik soal pasar senggol. Ia mengatakan, masih akan melakukan pertemuan lagi bersama dengan warga untuk membicarakan persoalan ini.
“Sabar ya, kita masih akan lakukan pertemuan. Mungkin sebentar sudah ada solisu,” kata Herman ketika dikonfirmasi.
Sabtu (25/6) warga terus melakukan aksi protes di lokasi usai melakukan pertemuan di gedung DPRD. Warga tidak puas karena sejak dua hari pertemuan belum ada keputusan.
Meski terbilang aman, namun aparat dari Polsek Kotamobagu dibantu aparat dari Polres Bolmong tampak bersiaga di lokasi. (Mg2)