TOTABUAN.CO BOLMONG— Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya turun langsung ke Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Jumat (24/6). Tidak heran kedatangan tim yang beranggotakan empat orang itu ingin melihat langsung sejauh mana kondisi Bolmong yang beberapa waktu lalu dihantam bencana banjir dan tanah longsor.
Menurut Kepala BPBD Bolmong Channy Wayong, kedatangan tim BNPB ingin melihat kebenaran soal laporan yang dikrim ke BNPB baik secara tertulis maupun visual terkait bencana yang terjadi di Bolmong.
“Ada dua lokasi yang dikunjungi tim BNPB, yakni di Desa Sauk yang pernah dilanda banjir bandang, dan jalan Pindol yang kerap terjadi longsor,” kata Channy Jumat (24/6).
Ia menjelaskan, kedatangan tim BNPB ke dua lokasi sekaligus mengambil sample untuk dijadikan data pendukung sebagai laporan. Sebab dilihat dari luas wilayah Bolmong dan ketersediaan dana tidak terduga, tidaklah cukup.
“Jadi data yang diambil di dua lokasi sebagai data pendukung. Mudah-mudahan dapat dana bantuan tambahan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk dana tidak terduga yang tersedia di Bolmong setiap tahunnya hanya 1.5 Miliar. Dana tersebut sangat tidak menjamin dengan kondisi Bolmong yang rawan bencana. Itupun lanjut Channy, dana 1.5 Miliar itu bukan hanya BPBD yang menggunakan dana tersebut, akan tetapi masih ada dua instasni lain seperti dinas sosial dan Kesbangpol.
“Jadi dana tidak terduga biasanya digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana. Misalnya pengadaan bantuan bahan makan, dan peralatan bagi korban bencana,” tuturnya.
Ia berharap dengan kedatangan tim dari BNPB ke Bolmong, akan memberikan dampak positif. Namun, selain berharap kucuran dana dari pemerintah pusat, yang paling terpenting adalah dijauhkan dari bencana, ujarnya. (Mg3)