TOTABUAN.CO BOLTIM — Program kontrasepsi bagi kalangan pria atau vasektomi nampaknya, masih kurang dimintai. Padahal program tersebut akan menekan jumlah angka kelahiran bagi warga yang akan melakukan program keluarga berenana. Selain itu kurangnya minat warga ikut dalam program tersebut, karena warga masih takut karena alat kontrasepsi yang akan dipasang bersifat permanen.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak (BPPKB dan PA) Saida Potabuga.
mengatakan, kurangnya minat pengguna vasektomi dipicu efek penggunaan alat kontrasepsi.
“Jika sudah mengikuti program tentunya yang bersangkutan tidak lagi mendapat keturunan dan itu bersifat permanen,” kata Saida.
Menurutnya, penggunaan vasektomi bisa dicabut atau dikembalikan seperti semula, namun memerlukan biaya yang besar.
“Itu bisa dikembalikan, tapi peru biaya,” tutur Saida.
Meskipun begitu, Ia mengaku jika Pemkab Boltim pernah meraih penghargaan dari pemerintah pusat atas capaian pengguna vasektomi, beberapa tahun lalu. “Kita pernah meraih penghargaan, saat itu ditargetkan 10 dan berhasil melibatkan warga hingga 15 pengguna vasektomi,” ujarnya.(fac)