TOTABUAN.CO BOLMONG— Aktivitas karyawan PT J Rsources Bolmong Raya (JRBM) lumpuh total Jumat (10/6). Sejak Kamis malam, jalan menuju lokasi tambang, ditutup warga desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dengan menggunakan batang pohon. Akibatnya, karyawan yang akan menuju lokasi untuk kegiatan perusahan tidak bisa masuk.
Sejak Kamis (9/6) malam, warga sudah berada di lokasi pemblokiran. Meski harus tidur dan sahur di lokasi, warga rela bertahan dan menutup akses jalan manuju lokasi perusahan.
Ratusan karyawan yang akan menuju lokasi sejak pagi hari tak dizinkan masuk oleh warga.
Aksi blokir warga merupakan bentuk kekecawaan mereka terhadap sikap perusahan yang dinilai tak acuh tak acuh dengan kondisi perekonomian desa yang ada di lingkar tambang.
“Kita saja yang akan bekerja di perusahan selalu dipersulit alasan ini itu,” kata Muhidin Makalalag warga Bakan saat ditemui di lokasi.
Dampak ekonomi yang dialami warga juga ikut mempengaruhi kondisi warga. Betapa tidak lahan WPR yang diminta yang hanya luas 25×60 persegi untuk dijadikan tambang rakyat untuk digarap selama bulang Ramadhan oleh warga desa lingkar tambang, tidak diberikan perusahan. Padahal menurut warga ini sudah jadi pembicaraan sejak awal.
Dari aksi itu ada tiga tuntutan warga yakni dalam perekrut karyawan harus memprioritaskan warga lokal. Selain itu perusahan memperhatikan pembuangan limbah perusahan di sungai dan ketiga adalah warga meminta agar warga bisa melakukan aktivitas pertambangan di luar arela perusahan.
Kepala desa Bakan Hasanudin Mokodompit saat ditemui tak menampik soal aksi warga desa. Ia mengatakan, sejak awal akan melakukan mediasi antara warga dengan pihak perusahan. Namun hingga kini tak ada realisasi.
Meski terbilang aman, namun aparat dari Polres Bolmong dikerahkan di lokasi untuk mengantisipasi gejolak. Sebab beberapa waktu sebelumnya, aksi warga Bakan terhadap perusahan, sempat terjadi penghadangan mobil milik perusahan. bahkan mess milik perusahan nyaris dibakar masa.
Pihak perusahan sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan soal aksi warga. (Has)