TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Aksi pembakaran atribut Partai Amanat Nasional (PAN) yang terjadi di depan rumah dinas Wali Kota Kotamobagu Selasa (17/5) terus menjadi pembicaraan dikalangan kader PAN bahkan masyarakat Sulut. Di mana aksi pembakaran atribut partai itu dinilai bentuk penghinaan dan pelecehan.
Wakil Ketua DPW PAN Sulut Bidang Pengkaderan Begie Chandar Gobel mengatakan, akan melaporkan tindakan aksi pembakaran atribut ke pihak Kepolisian.
“Sesuai arahan dari Ketua Umum Bapak Zulkifli Hasan, akan kita usut. Kita masih akan kita cari tahu siapa aktor intelektual. Makanya akan kita laporkan ke pihak Kepolisian,” kata Begie saat dikonfirmasi Selasa (17/5).
Anggota DPRD Kotamobagu ini menambahkan, bahwa sejumah oknum yang melakukan aksi demo yang menyatakan protes soal kepengurusan DPW PAN Sulut justru karena mereka tidak paham soal aturan baru. Sebab sesuai hasil rapat kerja nasional Mei 2015 lalu, itu sudah berubah.
Ia mengaku para kader PAN menyayangkan aksi demo hingga berujung pada pembakaran atribut partai. Ia menduga ada aktor intelektual yang menjadi penggerak dalam aksi tersebut. Namun kata Begie, PAN belum mau berspekuliasi dan masih akan melakukan investigasi dengan mengumpulkan bukti foto dan video.
“Jika ini terbukti ada aktor intelektual apa terlebih dia kader PAN, tentu ada sanksi yang akan diberikan oleh partai,” tambah Begie.
Diketahui aksi demo puluhan warga yang mengatas namakan pendukung Tatong Bara terjadi saat Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan tiba di rumah dinas Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara. Sejumlah anggota Polisi yang disiagakan di lokasi terpaksa mengamankan beberapa oknum karena mencegat mobil yang ditumpangi ketua MPR RI itu dengan membentangkan spanduk sebagai bentuk protes. (Has)