TOTABUAN.CO BOLMONG— Kabupaten Bolaang Moongondow (Bolmong) hingga kini masih mempertahankan sebagai daerah lumbung beras terbesar di Sulut. Di mana, produksi beras setiap harinya mencapai ratusan ton perhari. Di Kecamatan Dumoga Utara misalnya, produksi beras mampu menghasilkan 100 ton setiap hari.
Seperti penuturan Camat Dumuga Utara, Ketut Kolak. Ia menjelaskan, hampir sebagian besar, beras dari Dumuga Utara diambil oleh distributor luar daerah.
“Saat ini, jumlah gilingan padi di Dumuga Utara ada sekira 90-an. Kalau dalam satu gilingan menghasilkan 1 ton beras dalam sehari, berarti ada sekira 90 ton. Belum lagi yang masih dipanen oleh petani. Kemungkinan besar bisa mencapai 100 ton,” ujar Kolak.
Menurutnya, hampir sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kecamatan Dumuga Utara berkecimpung pada sektor pertanian.
“Berbagai kalangan sudah menggeluti bidang ini, baik PNS, TNI-Polri ataupun lainnya,” tambahnya.
Ia mengaku, dengan adanya harmonisasi antara pemilik gilingan dengan pemilik lahan, hal itupun berdampak pada kesejahteraan petani.
“Seperti itu. Kalau disini petani adalah raja, dan pemilik gilingan sangat terbuka pada para petani, walaupun belum panen lahan milik petani tersebut, pemilik gilingan bisa membantu jika petani membutuhkan dana untuk keperluan tertentu,” katanya.
Sebelumnya Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) terus mendorong pertumbuhan ekonomi disektor pertanian. Di mana pada tahun 2017, Pemkab telah merencananakn pembukaan 2000 hektar percetakan sawah baru.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Bolmong Taufik Mokoginta mengatakan program cetak sawah baru untuk menambah lawan sawah yang produktif bagi petani dalam rangka meningkatkan swasembada pangan.
Dijelaskan, program cetak sawah 2017 ini diawali dengan membuka lahan dibeberapa titik. Sumber dana program itu dari anggaran pendapoatan dan belanja negara (APBN) 2017.
Dia berharap dengan bertambahnya lahan produktif dapat meningkatkan produktivitas beras petani pada tahun depan.
Taufik mengaku bahwa stok beras di Bolmong masih menjamin. Akan tetapi ini dilakukan guna mendorong para petani demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Mg3)
(Mg3)