TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bagi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kota Kotamobagu berjalan lancar. Kini, 2520 siswa yang terdaftar mengikuti UN ini akan menghadapi pengumuman hasil ujian. Biasanya, pengumuman hasil ujian ini juga dimamfaatkan oleh para siswa untuk melakukan aksi corat-coret seragam. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil ujian.
Namun, aksi corat-coret ini dinilai hanya perbuatan yang tidak bermamfaat. Seragam yang layaknya masih bisa digunakan, harus dicorat-coret. Lebih tepat diberikan kepada adik-adik siswa yang masih duduk di bangku sekolah.
Wali Kota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah (Setda) Kotamobagu, Aljufri Ngandu menghimbau bagi para siswa untuk menyadari betapa sia-sianya aksi corat-coret tersebut.
“Sangat diharapkan juga bagi para orang tua siswa untuk dapat mengawal, dan memberikan penjelasan untuk tidak melakukan aksi corat-coret. Lebih baik kita berikan kepada yang membutuhkan, atau yang masih sekolah. Itu lebih positif, dan bernilai pahala,” himbau Aljufri, Kamis (28/4).
Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) ini menambahkan, pihak sekolah harus juga mengingatkan bagi setiap siswanya untuk tidak melakukan aksi konvoi, apalagi hal-hal yang menjurus ke maksiat.
“Jangan melakukan budaya yang salah. Aksi konvoi hanya akan mengganggu para pengendara, dan berbahaya. Pihak sekolah harus mampu mengingatkan hal itu,” tutup Aljufri.(**)