TOTABUAN.CO BOLMONG– Kebiasaan melakukan corat coret seragam sekolah dikalangan siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas sederajat, khususnya menjelang pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN), seakan sudah menjadi tradisi yang tak bisa ditinggalkan.
Menyikapi hal itu, Bupati Hi Salihi Mokodongan, mengatakan, hal itu sebaiknya tak perlu dilakukan karena mengingat, ada hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya bagi siswa yang sudah selesai mengikuti UN, melakukan kegiatan sosial dengan mengumpulkan semua seragam sekolah mereka untuk disumbangkan kepada adik kelas mereka yang lebih membutuhkan.
“Memang itu bentuk kegembiraan dan euforia yang sangat berkesan. Tapi, akan jauh lebih bermanfaat ketika kita mengumpulkan seragam, kemudian disumbangkan kepada adik kelas yang membutuhkan. Itu jauh lebih bermanfaat dibanding di corat coret,” kata Salihi, Senin (18/04).
Selain itu, dia juga mengharapkan partisipasi dari sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap anak sekolah yang tinggal menunggu pengumuman hasil UN. “Siswa yang sudah selesai UN, harus terus dipantau. Jangan sampai karena mereka terbawa suasana sudah selesai UN kemudian terjadi hal yang tidak dinginkan yang merugikan mereka sendiri,” jelas Salihi.
Terkait dengan kelulusan pada pelaksanaan UN tahun 2016 ini, Bupati berharap siswa dan siswi di Bolmong dapat lulus 100 persen.
“Harapan kita mudah-mudahan semua bisa lulus dengan capaian nilai yang tidak mengecewakan. Kalau bisa semua 100 persen lulus,” tandas Salihi. (Mg3)