TOTABUAN.CO – Yang peduli tentang bir, umumnya peduli juga bagaimana dibuatnya bir tersebut. Seperti halnya seorang pria di Florida, dokter mata dan peminum bir, Henry Vazquez, yang belum lama ini mengajukan tuntutan hukum terhadap Anheuser-Busch InBev.
Pasalnya bir Leffe tidak benar-benar dibuat di biara oleh para biarawan seperti tertulis di label. Bir tersebut dibuat di brewery Belgia oleh orang biasa.
Agar kekecewaan Vazquez tak terulang ke orang lain, sebaiknya ketahui dulu informasi tentang bir sebelum membelinya. Berikut lima bir dari brewery Trappist yang benar-benar dibuat oleh biarawan, seperti diberitakan Food and Wine:
Spencer
Dibuat oleh biarawan St. Joseph’s Abbey di Massachusetts, AS. Spencer adalah bir Trappist pertama di luar Eropa. Selain Spencer Trappist Ale asli (disetujui oleh panel persaudaraan biarawan Eropa di Amerika), brewery ini juga menghasilkan ale pedas ringan, imperial stout, dan India pale ale.
Achel
Walau Achel (atau Brouwerij der Sint-Benedictusabdij de Achelse Kluis) mengawali brewing di Belgia pada 1852, produksi bir mereka mengalami hiatus sejak Perang Dunia I dan baru kembali beroperasi pada 1998. Birnya berwarna kuning dan cokelat, terutama dibedakan oleh kadar alkoholnya, yakni dari 5 persen hingga 9,5 persen.
Chimay
Para biarawan di Scourmont Abbey di Hainaut, Belgia, sangat serius mengerjakan produk mereka sehingga mereka membuat bir hanya untuk sesama biarawan, disebut “patersbier”. Sedangkan bagi rakyat jelata, mereka membuat Chimay Red, Blue, dan White. Para biarawan itu juga membuat enam jenis keju yang cocok sebagai teman bir.
Rochefort
Biarawan di Rochefort Abbey di Namur, Belgia, membuat bir sudah sejak abad ke-16. Tak seperti brewery Trappist lainnya, Rochefort hanya memproduksi bir cokelat. Ada Rochefort 6 (tutup merah), Rochefort 8 (tutup hijau), dan Rochefort 10 (tutup biru). Rasa khas seluruh bir ini rich dan malty, tapi khusus Rochefort 10 disukai karena rasa buah dalam konsentratnya.
La Trappe
Berlatar belakang Set di Onze Lieve Vrouw van Koningshoeven Abbey, desa kecil di Belanda. Brewery La Trappe memproduksi witte blond, dubbel, tripel, quadrupel (juga tersedia dalam tong kayu oak berusia tua) dan tanpa difilter. Seluruh bir ini, selain yang blond, dikondisikan dalam botol, artinya semuanya dikemas dalam botol dengan ragi dan gula seperti wine Champagne. Hasilnya, brew dengan aroma bakar ekstra.
sumber:cnnindonesia.com