TOTABUAN.CO BOLMONG – Para pelaku usaha di Bolaang Mongondow (Bolmong) diminta kooperatif memberikan informasi seputar dunia usaha yang digeluti. Pasalnya, mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Mei 2016 mendatang akan ada beberapa petugas yang akan melakukan sensus ekonomi tahun 2016.
“Pertanyaan yang akan diberikan petugas seperti nama, alamat, kegiatan dan status badan usaha, jumlah tenaga kerja, jaringan perusahaan, omset, serta prospek usaha,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bolmong, Novri Mokoagow.
Menurutnya, jika pelaku usaha kooperatif dalam memberikan informasi, maka keuntungan atau manfaat juga dapat dengan mudah diperoleh. Manfaat sensus ekonomi sendiri buat pelaku usaha tentunya akan mengetahui posisi dan peluang serta daya saing usaha. Manfaat buat lembaga pemerintah sebagai landasan perencanaan dan pengambilan kebijakan serta evaluasi kegiatan. Bagi peneliti sebagai bahan penelitian ilmiah dan pengamatan bidang ekonomi. Dan bagi masyarakat tentunya akan menerima manfaat dari kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
“Contoh bagi pengusaha misalnya, jika banyak usaha serupa di suatu wilayah maka dia akan bangun strategi bisnis yang lebih akurat atau bahkan membentuk aliansi usaha sejenis sampai melakukan pengawasan dalam persaingan usahanya,” ujarnya.
Untuk itu, jika suatu perusahaan didatangi petugas sensus ekonomi, maka terimalah dan jawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya. Pengusaha tidak perlu khawatir, karena kerahasiaan data dilindungi Undang-Undang Nomor:16 Tahun 1997 (UU No:16/1997) tentang Statistik.
“Dengan kejujuran pemilik usaha, diharapkan terciptanya peluang-peluang usaha baru untuk menghadapi persaingan global di masa mendatang,” katanya.
Sebanyak 143 orang akan bertugas melakukan sensus ekonomi di seluruh wilayah Bolmong dengan menggunakan metode kuisioner. Petugas terdiri koordinator sensus kecamatan sebanyak 15 orang, petugas pencacah lapangan sebanyak 104 orang, dan petugas pengawas lapangan sebanyak 39 orang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Ashari Sugeha, mengajak para masyarakat dan pelaku ekonomi agar memberikan data yang benar dan perubahan struktur ekonomi secara komprehensif.
“Sensus Ekonomi menjadi sangat strategis sejalan dengan tantangan bangsa Indonesia sebagai landasan atau pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan kebijakan perencanaan serta evaluasi pembangunan,” ujarnya. (**)