TOTABUAN.CO-Sensus ekonomi akan kembali dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2016. Ratusan petugas BPS akan siap mendatangi masing-masing rumah atau tempat usaha masyarakat sebagai responden untuk melakukan pendataan.
Apa saja data yang dibutuhkan?
Kepala BPS Suryamin menyampaikan, data yang dibutuhkan di antaranya adalah nama perusahaan atau nama pemilik usaha, alamat, jenis kelamin pemilik usaha, kegiatan utama, status badan usaha, jumlah tenaga kerja dan identifikasi usaha.
“Jenis kelamin itu penting, agar kita tahu seberapa besar perempuan dan laki-laku mempunyai usaha,” ujarnya, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Di samping itu, juga akan didata penggunaan teknologi informasi, pemanfaatan dan jumlah perangkat, keberadaan unit penelitian dan pengembangan, pengeluaran untuk pekerja/upah atau gaji, pengeluaran perusahaan dan khusus, pendapatan utama, pendapatan lain (jika ada) dan permodalan.
“Kita juga akan menanyakan investasi dan kendala serta prospek usaha,” terangnya.
Suryamin menambahkan, dalam proses wawancara, maka petugas akan sekaligus melihat konsistensi dari responden. Ini untuk menjaga akurasi data yang kemudian diolah dan dipublikasikan secara akumulasi ke publik.
“itu sudah kita latih kepada para petugasnya untuk mengecek konsistensi pernyataan responden. Jadi kita tahu mana yang bohong atau tidak,” tegas Suryamin.
sumber:detik.com