TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, sudah mulai memberlakukan jam malam untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kantibmas di seluruh wilayah Kotamobagu. Di mana 300 petugas Lindungan Masarakat (Linmas) yang tersebar diseluruh desa dan kelurahan akan mulai melakukan jam malam.
Hal tersebut disampaikan Walikota Kotamobagu Tatong Bara. Menurut walikota pemberlakuan jam malam oleh para Linmas harus di tingkatkan guna untuk deteksi dini pemicu terjadinya gangguan Kantibmas.
“Tugas Hansip juga melakukan pemantauan terhadap pasangan kekasih yang pacaran di tempat tempat umum, kalau perlu ditangkap dan diberikan pembinaan melalui kepala desa atau lurah setempat,” tegas Wali kota.
Wali kota menambahkan, dalam rangka program Lipu Modarit Lipu Mosehat, semua hal yang berkaitan dengan ketertiban umum adalah termasuk didalamnya.
“Lipu Mo Darit Lipu Mosehat bukan hanya segi lingkungan saja tapi sehat itu mencakup keamanan dan ketertiban. Di mana, bersih dari kenakalan remaja. Bahkan beberapa lokasi tempat umum tedapat bungkusan komix dan kaleng ehabon berserakan. Ini menjadi keprihatinan kita terhadap generasi muda”, tutur Wali kota.
Walikota berharap, dengan adanya pelatihan 300 Linmas oleh TNI dan sosialisasi Kamtibmas oleh Kepolisian bisa meminimalisir terjadinya pelanggaran ketertiban umum.
“Para Linmas harus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI dan Sat Pol PP kalau nanti kondisi yang cukup mengancam saat melakukan tugas pelindung masarakat di masing masing desa dan kelurahan sehingga akan mendapat penanganan lebih lanjut,” tegas Walikota.(Rez)