TOTABUAN.CO – Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengumumkan lelang jabatan untuk delapan kepala puskesmas yang mengundurkan diri beberapa pekan lalu. Lelang itu sepi peminat, penyebabnya diduga banyak persoalan yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, seperti masalah keuangan hingga mobil ambulance.
Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga mengatakan, bagi para dokter yang ingin mendaftarkan diri menjadi kepala puskesmas (Kapus) agar berhati-hati. Sebab, Romi mencium adanya aroma tak sedap di Dinkes Pekanbaru.
“Bagi yang ingin mendaftar untuk jadi kepala Puskesmas, kami minta agar berhati-hati. Jangan asal daftar. Sudah banyak penyakit di Puskesmas Pekanbaru ini,” ujar Romi, Kamis (10/3).
Romi menduga, sepinya peminat dalam lelang jabatan itu, karena tidak ada yang ingin tersangkut dalam persoalan hukum. Kekhawatiran ini akan terjadi mengingat adanya potensi pelanggaran hukum yang dilakukan tampak secara kasat mata.
“Kita bisa pastikan semua peminat takut berhubungan dengan masalah yang sudah ada di depan mata. Mengerikan sekali. Belum, masalah keuangan JKN yang belum dicairkan mulai dari tahun 2014 sampai sekarang,” kata Romi.
Politikus PDI Perjuangan itu menilai, banyak regulasi yang telah dilanggar dan tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dia menduga, ada permainan di Dinkes Kota Pekanbaru.
“Semua yang ada di Dinkes Pekanbaru itu sudah banyak yang tidak beres. Makanya kita minta mendesak KPK untuk mengusut keuangan di Dinkes Pekanbaru, terutama persoalan dana BPJS dan JKN yang terkendala dan belum dicairkan,” ketusnya.
sumber:merdeka.com