TOTABUAN.CO-Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan Unit 6 dengan kapasitas 2X 20 megawatt (MW) yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero), menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan keseriusan perseroan dalam dalam pengembangan sumber energi terbarukan.
“Hingga akhir Februari 2016, tingkat kemajuan proyek PLTP Unit 5 dan Unit 6 mencapai 54,63 persen atau lebih cepat sekitar 2-3 bulan dari rencana,” ujar Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Irfan Zainuddin, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (10/3).
PGE Area Lahendong merupakan wilayah kerja panas bumi milik PGE yang mengoperasikan pemanfaatan panas bumi pada area geotermal di daerah Lahendong-Tomohon, Sulawesi Utara. Setelah mengembangkan dan mengoperasikan PLTP Unit 1,2,3 dan 4 dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 20 MW yang dilakukan bertahap sejak 2001 hingga 2011, mulai 2015 lalu PGE Area Lahendong memulai pengerjaan pembangunan PLTP Unit 5 dan 6. “PLTP Lahendong 1-4 memasok sekitar 40 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan meningkatkan pasokan listrik panas bumi melalui proyek-proyek baru, yaitu Lahendong unit 5 dan 6,” kata Irfan.
Irfan melanjutkan, PGE dapat melaksanakan pengerjaan proyek PLTP Unit 5 & 6 lebih cepat karena dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah beserta masyarakat sekitar. Dukungan tersebut di antaranya ditunjukkan dengan cepatnya proses pekerjaan dari tahap perizinan, pembebasan lahan, serta proses pelelangan yang tepat waktu.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng yang berkunjung ke lokasi proyek di Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa yang berjarak sekitar 24 km dari Kota Tomohon itu mengatakan percepatan pembangunan PLTP di Sulut sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan listrik Sulut karena saat ini Sulut mengalami defisit suplai listrik. “Penambahan suplai listrik sebesar 2X20 MW dari PLTP Unit 5 & 6 ini akan bermanfaat bagi masyarakat Sulut mengingat saat ini masih terdapat daerah yang belum teraliri listrik,” katanya.
PLTP Unit 5 & 6 merupakan total project dengan total investasi sebesar US$ 282,07 juta. Listrik yang diproduksi akan disalurkan kepada PT PLN (Persero). Hal ini berbeda dengan PLTP Unit 1-4 dimana PGE hanya menyalurkan uap kepada PLN untuk kemudian membangkitkan listrik melalui PLTP milik PLN.
sumber:beritasatu.com