TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Tingginya curah hujan yang terjadi kemarin, menjadikan Kota Kotamobagu sebagai salah satu wilayah yang ditetapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Imran Amon.
Dia mengatakan, sudah dua bulan status siaga ini diberlakukan pada Kota Kotamobagu. “Bulan ini puncak status yang sudah kami tetapkan itu. Ini sudah masuk cuaca ekstrim,” kata Kepala BPBD, Imran Amon, Selasa (23/2).
Lanjutnya, menghadapi cuaca ekstrim BPBD terus melakukan koordinasi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Langkah antisipasi bencana yang kami lakukan, salah satunya memberikan informasi dari BMKG, yang kami sebarluaskan ke seluruh masyarakat Kotamobagu melalui tim relawan yang sudah kami bentuk,” ujarnya siang tadi.
Tak hanya itu, dijelaskannya tim relawan dan reaksi cepat setiap saat selalu melakukan monitoring di beberapa titik rawan bencana.
“Ada tiga titik rawan bencana yang ada di Kotamobagu, yaitu di Kelurahan Sinindian, Kelurahan Matali dan Kelurahan Tumobui,” jelasnya.
Ia pun menghimbau, kepada seluruh warga untuk berhati-hati. Terlebih khusus bagi warga yang bermukim di bantaran sungai dan drainase yang besar serta memiliki kemiringan yang cukup tinggi.
“Seperti di Mongkonai, Upai dan desa kelurahan lain yang memiliki sungai besar. Saya minta waspada, terutama bagi orang tua yang memiliki anak kecil, tolong diperhatikan anak-anak yang suka bermain di pinggiran sungai dan drainase,” imbaunya. (rez/ryo)