TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Dinas kesehatan kota Kotamobagu melansir jika dari 62 orang pengindap penyakit HIV AIDS 9 diantaranya sudah meninggal. Selain karena virus yang diderita, faktor meninggalnya pasien tersebut diakibatkan karena faktor lingkungan.
“Ada yang meninggal dunia dalam jangka waktu yang pendek, karena stress dengan lingkungan tempat tinggalnya yang mengucilkan keberadaannya,” ujar Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes). Vonny Kawuwung. Selasa (23/2).
Vonny mengatakan masyarakat tidak boleh mengucilkan apalagi menyebarkan informasi yang tidak baik mengenai pasien HIV AIDS.
“Kita tidak bisa sebarkan informasi akan hal tersebut. Para pengidap akan stress dan menghambat pengobatan sehingga mereka menjadi down. Saat sedang pengobatan mereka butuh dukungan dari masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kotamobagu hingga hari ini, sudah ada sembilan orang yang meninggal dunia.
Data dinas kesehatan provinsi 2 dari 64 pasien yang sedang diobati meninggal dunia. Sementara tujuh orang di luar data tersebut meninggal dunia sebelum datang berobat. Satu diantara yang dari 64 pasien meninggal pada Januari 2016 baru baru ini. Sedangkan 7 di luar data tersebut meninggal pada tahun 2014 dan 2015,” ujarnya.
Vonny menambahkan 62 pasien HIV AIDS sampai saat ini masih terus dipantau dan diberikan perhatian khusus.
“Mereka berobat di provinsi. Kita hanya membantu jika ada petugas ke provinsi kita bawa obat yang bersangkutan. Selain itu juga kita adakan pendampingan secara psikologi,” pungkasnya. (rez/ryo)