TOTABUAN.CO-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan mengalami koreksi akibat aksi ambil untung (profit taking) pada perdagangan hari ini setelah menguat beruntun dalam empat hari perdagangan pekan ini.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan bursa Wall Street tadi malam terkoreksi tipis setelah tiga hari perdagangan sebelumnya mengalami penguatan. Indeks Dow Jones dan S&P masing-masing koreksi 0,25 persen dan 0,47 persen di 16.413,43 dan 1.917,83.
Pasar digerakkan dengan sentimen pergerakan harga minyak mentah dan sejumlah berita individual korporasi terutama yang berbasiskan teknologi seperti IBM. Harga minyak mentah tadi malam koreksi tipis 0,82 persen di US$ 30,41 per barel,” ujarnya dalam riset, Jumat (19/2).
Sementara dari dalam negeri, David menilai pada perdagangan akhir pekan ini, pergerakan IHSG rawan koreksi akibat aksi ambil untung setelah menguat selama empat sesi perdagangan berturut-turut dalam pekan ini.
“IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.740 hingga 4.800,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam perdagangan sebelumnya, penguatan IHSG diwarnai aksi ambil untung pemodal lokal terutama di sesi dua. IHSG yang sempat menguat 27 poin di sesi pertama, akhirnya tutup hanya menguat 13,287 poin di 4.778,794.
“Nilai transaksi di pasar reguler meningkat mencapai Rp5,85 triliun dan pemodal asing mencatatkan pembelian bersih mencapai Rp367 miliar. Aksi ambil untung terjadi setelah Bank Indonesia kemarin menurunkan BI Rate sebesar 25 bp menjadi 7 persen sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya,” jelasnya.
David merinci, penguatan terbatas IHSG kemarin ditopang aksi beli atas saham-saham berbasiskan komoditas seperti saham tambang batubara dan logam menyusul rebound harga minyak mentah di atas US$30 per barel menyusul spekulasi pasar produsen minyak utama dunia seperti Arab Saudi dan Rusia menyepakati pembatasan produksinya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Jumat (19/2) IHSG memiliki level support 4.700-4.725 dan resisten 4.815-4.838. Menurutnya laju IHSG di atas area target support4.725-4.745 dan mampu melampaui target resisten di 4.787-4.792.
“Adanya sentiment positif terutamadari laju bursa saham Asia yang kembali rebound dan diikuti penurunan BI rate mampu mengangkatkembali IHSG. Akan tetapi, kami melihat mulai adanya aksi jual yang terlihat dari meningkatnya selling volume dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya,” katanya.
Ia menambahkan, jika kondisi ini berlanjut, maka IHSG pun dapat berpotensi mengalami pembalikan arah melemah. Apalagi, menurutnya break resistance di 4.780an sudah tercapai, namun tidak kuat untuk melanjutkan ke target resisten berikutnya di 4.800-4.815.
sumber:cnnindonesia.com