TOTABUAN.CO– Indonesia mengutuk serangan bom mobil yang terjadi di ibukota Turki, Ankara, Pemerintah Indonesia menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban dan mengharapkan kesembuhan bagi korban luka.
Berdasarkan laporan sementara, setidaknya 28 orang meninggal dan lebih dari 61 orang terluka akibat serangan itu. Terkait hal itu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Wardana, mengatakan saat ini, pihak aparat keamanan sedang melakukan investigasi mengenai penyebab ledakan.
“Sejauh ini tidak ada laporan mengenai WNA yang menjadi korban. KBRI (Kedutaan Besar RI) Ankara terus melakukan komunikasi dengan otoritas terkait di Turki,” kata Wardana lewat siaran pers.
Wardana mengatakan ledakan yang cukup kuat terjadi hati pukul 18.44 telah terjadi ledakan yang cukup kuat di kawasan kantor pemerintah Turki di Kızılay, Ankara. Serangan yang menggunakan bom mobil tersebut dilaporkan ditujukan kepada milter Turki dengan menyerang konvoi kendaraan militer.
KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih jauh serta melakukan pengecekan untuk mengetahui keberadaan WNI di Ankara.
Berdasarkan catatan resmi Perwakilan RI di Turki, terdapat 1.551 orang WNI yang bekerja di sektor swasta dan pelajar. Sekitar 1.131 orang berada di wilayah akreditasi KBRI Ankara dan sisanya berada di wilayah akreditasi KJRI Istanbul.
Wardana mengimbau setiap WNI yang ada di Turki untuk tetap waspada dan menghindari kawasan-kawasan yang berpotensi menjadi target teror.
Seluruh WNI di Turki juga diharapkan untuk mengikuti perkembangan situasi lebih lanjut serta menghubungi Perwakilan RI di Turki jika membutuhkan informasi dan bantuan.
Sumber:beritasatu.com