TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Dalam rangka oprasi pasar yang dicanangkan pemerintah Kotamobagu melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman modal (Disperindagkop PM) sejak Januari lalu, kini operasi pasar alan kembali di gelar dengan mengucurkan 58 ton beras.
Sebelumnya pada awal gelar operasi pasar Disperindagkop menyuplai beras sebanyak 10 Ton dan kemudian selang beberapa pekan ditambah menjadi 23 ton beras.
“Pada oprasi pasar terakhir ini kami sediakan kurang lebih 58 ton beras dan keseluruhannya ada 91 ton beras yang di salurkan oleh Bulog ke pemerintah untuk pelaksanaan operasi pasar” ujar Kepala Disperindagkop PM, Herman Aray Kamis (18/2).
Ketambahan jumlah beras untuk operasi pasar kata Herman, untuk mengantisipasi masih melonjaknya harga beras di pasaran paska bencana alam.
“Dari keseluruhan total yakni 91 ton itu memang untuk antisipasi dimana harga beras masih cukup mahal karena banyak petani beras yang gagal panen. Sebab Kotamobagu mengalami kemarau dalam waktu yang panjang sehingganya kami masukan permohonan ke Bulog untuk mendaptkan beras,” tambah Herman.
Menurutnya dalam tahun ini permohonan beras ke Bulog untuk operasi pasar akan di perjuangkan untuk mendapatkan jumlah yang lebih. Sentara itu harga beras pada saat operasi pasar di sesuaikan dengan harga normal beras.
“Pusat penjualannya nanti di pasar 23 Maret dan di kantor Bulog, itu harga per kilogramnya Rp8.600 rupiah yang dijual oleh jasa pihak penyedia. Sedangkan kalau langsug ke Bulog itu harganya Rp8.200 per kilogram,” pungkasnya. (Rez)