TOTABUAN.CO – Indonesia National Shipowners Association (INSA) meminta pemerintah kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar untuk kapal. Pasalnya, harga solar kapal di Indonesia masih yang termahal dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Ketua INSA Carmelita Hartoto mengatakan, harga solar di Indonesia bisa 45% lebih mahal dibandingkan di Singapura. Hal tersebut disebabkan karena usia sumur yang sudah tua sehingga tidak efisien. Selain itu, ada pula komponen-komponen lain yang menentukan tingginya harga solar seperti biaya distribusi yang tinggi.
“Dalam biaya operasional pelayaran itu sebagian besar adalah BBM. BBM itu hampir 30% dari biaya operasi kami,” kata Carmelita di Jakarta, Selasa (16/2).
Menurut dia, dengan harga BBM yang lebih kompetitif dan sama dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, maka akan berdampak pada peningkatan daya saing perusahaan laut nasional dalam menghadapi pasar perdagangan bebas, salah satunya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Carmelita juga mengharapkan, pemerintah menghapus pajak pertambahan nilai (PPN) untuk BBM yang masih dipungut bagi angkutan domestik. Untuk pembebasan PPN BBM pelayaran internasional, hal tersebut sudah diterapkan.
“Kami terus berjuang agar Menteri Keuangan memberikan PPN BBM yang dalam negeri dibebaskan,” imbuh Carmelita.
sumber:beritasatu.com