TOTABUAN.CO – Lembaga pemerhati kebebasan pers, Reporter Lintas Batas melaporkan bahwa seorang wartawan dan tiga juru foto asal Amerika Serikat ditahan di Bahrain pada akhir pekan lalu atas tuduhan memasuki negara itu secara ilegal.
Dalam pernyataanya, Reporter Lintas Batas menyerukan pembebasan wartawan berpengalaman bernama Anna Day dan tiga rekannya di Bahrain. Keempat reporter ini disebut berpengalaman mengerjakan proyek dokumenter realitas virtual di Mesir dan Jalur gaza.
Kepolisian Bahrain sebelumnya mengumumkan penahanan empat warga negara asing, namun tidak menyebutkan bahwa mereka warga negara AS.
Kementerian dalam negeri Bahrain menyatakan bahwa keempatnya “diduga atas beberapa pelanggaran, termasuk memasuki Bahrain secara ilegal, memberikan informasi palsu kepada petugas perbatasan dan berpartisipasi dalam pertemuan yang melanggar hukum.”
Kementerian luar Negeri AS mengaku mengetahui soal penahanan keempat warganya tersebut namun menolak memberikan komentar.
Sementara, perwakilan dari keluarga Day menolak tuduhan bahwa putrinya dan rekan-rekannya terlibat dalam tindakan ilegal dan tidak berhubungan dengan kegiatan jurnalistik.
Harian Mira’at al Bahrain (Bahrain Mirror) melaporkan bahwa keempatnya ditahan di Sitra, sebuah desa yang mayoritas dihuni warga Syiah di wilayah timur Manama pada Minggu (15/2) ketika meliput bentrokan antara demonstran lokal dan pasukan keamanan.
Demonstrasi itu digelar sebagai peringatan lima tahun protes Musim Semi Arab, di mana kelompok Syiah menuntut reformasi dan posisi yang lebih luas di pemerintahan.
Seorang rekan Day, yang meminta untuk tidak dipublikasikan namanya karena bekerja sebagai wartawan lepas di daerah lain, menyatakan bahwa surat izin meliput dari pemerintah setempat sulit didapat oleh para wartawan, sehingga banyak wartawan lepas yang meliput tanpa surat izin.
“Sangat menyedihkan bahwa peringatan tahun kelima dari protes 2011 ditandai dengan penangkapan wartawan di Bahrain, yang merupakan salah satu negara Arab yang kerap memenjarakan wartawan,” ujar Sherif Mansour, koordinator program Afrika utara dan Timur Tengah untuk Komite Perlindungan Wartawan (CPJ).
CPJ dan Reporter Lintas Batas menyerukan pembebasan dari empat wartawan AS tersebut. CPJ mencatat bahwa setidaknya enam wartawan lainnya saat ini masih mendekam di dalam tahanan di Bahrain sehubungan dengan pekerjaan mereka.
Day merupakan wartawan lepas yang meliput ke sejumlah negara berkonflik, seperti di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, India, Brasil dan Meksiko.
Sumber:merdeka.com