• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Agustus 5, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Internasional

Pengamat: Polisi Hanya Tangkap Jaringan Luar Santoso

Redaksi by Redaksi
16 Februari 2016
in Internasional
0
Di Italia, Menlu AS Diteriaki ‘Adalah yang Menciptakan ISIS!’
0
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

ilustrasi isisTOTABUAN.CO-Pengamat terorisme dari Certified International Investment Analyst (CIIA), Harits Abu Mulya, menyebutkan pasca aksi pengeboman dan penembakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, polisi tak berhasil mengejar pelaku utama.

“Sebagian pelaku yang ditangkap polisi hanya berada di lingkaran luar dari jaringan Santoso,” kata Harits

Menurut Harits, jaringan Santoso ini tak terkait dengan pengeboman dan penembakan di Thamrin. Dia menyebutkan, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan di Thamrin adalah jaringan Sulaiman Aman Abdurahman, orang yang mengklaim sebagai amir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.

Salah satu pelaku yakni Afif alias Sunakim yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Sunakim merupakan anak didik yang pernah menjadi tukang urut Aman.
Menurut Harits, hanya di waktu seminggu pertama setelah peristiwa Thamrin, polisi berhasil melumpuhkan anak buah Aman. “Setelah itu, berbagai penangkapan dugaan teroris tidak terkait Aman, tapi merupakan jaringan Santoso. Tidak terkait sama sekali dengan peristiwa Thamrin,” kata Harits.

Santoso adalah Amir, atau pemimpin Mujahidin Indonesia Timur. Santoso yang bercita-cita membentuk Negara Islam Indonesia ini kerap melakukan aktivitas di pegunungan di Sulawesi. Di antaranya di Gunung Mauro, Tambarana, Poso Pesisir, serta di daerah Gunung Biru, Tamanjeka, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Menurut Harits, orang-orang yang ditangkap polisi adalah jaringan terluar yang berperan memberikan suplai logistik kepada Santoso. “Kalau polisi hanya memburu mereka, ini hanya memotong urat nadi, bukan kepalanya,” katanya.

Menurut Harits meskipun para penyuplai dihabisi akan ada simpatisan lain yang menggantikannya. Pasalnya, Santoso ini memiliki banyak pendukung yang jumlah diprediksi Harits mencapai puluhan orang.

Para pendukung ini memiliki kesamaan kultur dengan Santoso, yakni para pendatang dari luar Jawa seperti dari Bima, Jawa atau Bugis yang tinggal di Sulawesi. “Mereka juga antipati terhadap aksi polisi yang membunuh tanpa ada peradilan, dan memilih mendukung Santoso,” kata Harits.

Selain itu, banyak pendukung Santoso, kata Harits, yang merupakan para simpatisan ISIS yang gagal ke Suriah. “Para simpatisan ISIS yang gagal ke Suriah memilih mendukung Santoso,” katanya.

Penyebab polisi yang tak berhasil menangkap pemain utana jaringan Santoso, kata Harits, di antaranya disebabkan kendala di lapangan. Untuk menyerbu sarang jaringan Santoso, dibutuhkan kemampuan khusus. Apalagi, Santoso menerapkan pola perang gerilya yang membuat polisi kesulitan mengejarnya.

“Perlu kemampuan ala militer untuk mengejar hingga ke sarang Santoso,” katanya.
Sumber:cnnindonesia.com

Tags: texs
Previous Post

Jokowi: Perjalanan Masuk TPP Masih Panjang

Next Post

Minyak Murah, Bagaimana Nasib Energi Terbarukan RI?

Next Post
Jelang Akhir Pekan, Harga Minyak Naik

Minyak Murah, Bagaimana Nasib Energi Terbarukan RI?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Turis Asal Swiss Kecewa Lihat Kondisi TN Nani Wartabone. Pembalakan Liar Hingga Perburuan Satwa Masih Terjadi
Bolmong

Turis Asal Swiss Kecewa Lihat Kondisi TN Nani Wartabone. Pembalakan Liar Hingga Perburuan Satwa Masih Terjadi

by Redaksi
4 Agustus 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Jerome, turis asal Swiss bersama 6 orang anggota keluargannya melakulan kunjungan ke Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi...

Read moreDetails
Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Lokasi Tambang Ilegal. Camp Milik Penambang Ikut Dibakar

Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Lokasi Tambang Ilegal. Camp Milik Penambang Ikut Dibakar

2 Agustus 2025
BPN Bolmong Terseret Kasus Korupsi Penjualan Tanah Negara

BPN Bolmong Terseret Kasus Korupsi Penjualan Tanah Negara

1 Agustus 2025
PT Xinfeng Gemah Semesta Bekali Petani dan salurkan Seribu Liter Pupuk Organik

PT Xinfeng Gemah Semesta Bekali Petani dan salurkan Seribu Liter Pupuk Organik

30 Juli 2025

Pemkab Bolmong Mulai Gunakan TPS Bantuan PT KIMONG

29 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.