TOTABUAN.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perjalanan masih panjang bagi Indonesia untuk bergabung dalam pakta perdagangan Kemitraan Trans Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) di bawah kepemimpinan Amerika Serikat (AS).
Negara-negara anggota TPP terdiri atas Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Cile, Kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.
“Indonesia baru bermaksud akan bergabung Trans Pacific Partnership. Ini perlu saya sampaikan. Prosesnya masih panjang, mungkin bisa dua atau tiga tahun. Masih panjang dan perlu waktu,” kata Presiden Jokowi di sela penyelenggaraan KTT AS-ASEAN di Sunnylands, Amerika Serikat.
Presiden Jokowi berada di Amerika Serikat untuk menghadiri KTT AS-ASEAN yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Tim Komunikasi Presiden (TKP) Ari Dwipayana melalui pernyataannya Selasa (16/2) menyebutkan pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi menjawab pernyataan wartawan mengenai rencana bergabungnya Indonesia pada organisasi perdagangan yang menetapkan standar tinggi bagi negara-negara nonanggota TPP.
Presiden Jokowi menyatakan, selain TPP, Indonesia juga berkeinginan untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Uni Eropa.
“Itu pun perlu proses yang memerlukan waktu, bukan hanya sebulan, dua bulan, mungkin sampai dua atau tiga tahun. Ini perlu proses yang panjang,” katanya.
Dikatakan, diperlukan langkah kehati-hatian untuk memutuskan bergabung dengan suatu pakta perdagangan. Presiden Jokowi menekankan bahwa hal terpenting dalam pengambilan keputusan bergabung dalam suatu perjanjian perdagangan adalah perlunya kehati-hatian dalam mengkalkulasi untung dan rugi bagi kepentingan nasional.
“Sekali lagi, dikalkulasi dari perspektif kepentingan nasional. Semua dikalkulasi dan ini masih dalam proses. Kita ke sini ((Amerika Serikat) tidak ada urusannya dengan TPP. Kita ke sini untuk menghadiri US-ASEAN Summit,” tegas Presiden Jokowi.
Sumber:beritasatu.com