TOTABUAN.CO-Pada hari Sabtu (13/02) Turki mulai menembaki milisi yang mereka pandang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Milisi YPG yang bermarkas di Suriah menolak tuntutan Turki untuk meninggalkan daerah kekuasaan mereka, dengan mengatakan kelompok Islamis akan kembali jika mereka pergi.
Serangan Turki adalah aksi terbaru konflik yang sudah rumit, melibatkan sejumlah kekuatan besar kawasan.
Prancis mendesak Turki untuk mengakhiri serangannya, dan pernyataan dari kantor berita pemerintah Suriah mengutuk apa yang disebut sebagai ‘pelanggaran serius hukum internasional’.
Pada hari Kamis, para pemimpin dunia sepakat mengusahakan penghentian tindak kekerasan di Suriah dalam waktu seminggu.
Presiden Amerika Serikat dan Rusia mencapai kesepakatan lewat pembicaraan telepon untuk bekerja lebih erat guna mencapai hal ini, kata Kremlin.
Sumber:bbc.com