TOTABUAN.CO – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) karena para pedagang mengambil keuntungan dari penguatan harga dalam sepekan yang dipicu karena ketidakstabilan ekonomi.
Dilansir dari Xinhua, Sabtu (13/02/2016), kontrak eHarmas yang paling aktif untuk pengiriman April turun US$ 8,4 atau 0,67 persen menjadi US$ 1.239,4 per ounce.
Logam mulia di bawah tekanan karena para pedagang melakukan aksi ambil untung menjelang akhir pekan. Analis mencatat harga emas telah meroket dalam beberapa hari terakhir karena jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS).
Hal lain yang turut menekan harga emas yaitu laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan ritel naik 0,2 persen selama bulan Januari.
Penguatan indeks dolar AS juga menempatkan tekanan pada emas. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, itu artinya jika dolar naik, maka emas akan jatuh karena terasa lebih mahal bagi investor.
Analis percaya bahwa penundaan kenaikan suku bunga AS disebabkan ketidakstabilan ekonomi. Namun, sebelumnya Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Janet Yellen kepada Kongres AS mengisyaratkan bank sentral AS masih bisa menaikkan suku pada bulan Maret.
Tak hanya emas, harga perak untuk pengiriman Maret turun US$ 0,4 sen atau 0,03 persen menjadi US$ 15,79 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$ 5,1 atau 0,53 persen menjadi US$ 958,1 per ounce.
Sumber:liputan6.com