TOTABUAN.CO BOLMONG — Mewaspadai virus Zika yang berkembang disejumlah Negara, saat ini di Indonesia sendiri melalui Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo bersama Kementerian Kesehatan Nasional (Kemenkesnas) Nila F Moeloek, meminta untuk penindakan teknis disetiap wilayah kabupaten dan kota agar mengantisipasi penyebaran virus Zika.
Kendati di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) belum ditemukan pederita Virus Zika, namunDinas kesehatan (Dinkes) Bolmong, langsung merespon penanganan untuk pengantisipasian dampak penularan virus Zika di daerah lumbung beras ini.
“Terkait virus zika, belum lama ini kami (Dinkes, red) sudah mendapatkan edaran dari Dinkes Provinsi, sebagai dasar untuk mengantisipasi serangan dari dampak virus tersebut,” terang Kepala Dinkes Bolmong Drg Rudiawan.
Menurutnya, virus Zika dikaitkan dengan penyusutan otak pada bayi yang belum lahir sehingga menyebabkan kerusakan parah otak atau kematian. Meski demikian, hingga saat ini belum ada temuan terkait virus zika, kata kepala dinas kesehatan Bolmong Rudiawan.
Namun sesuai dengan suear edaran yag diterima, Rudiawan mengaku sudah menginstruksikan kepada tenaga medis untuk pencegahan sedini mungkin.
Rudiawan menjelaskan, proses penularan dan gejala terkena virus Zika sama seperti infeksi virus pada umumnya. Awalnya, pasien akan merasakan demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi, termasuk flu dan radang mata. Selain itu Virus tersebut diduga dapat menyebabkan kelainan microchepaly atau kelainan otak pada bayi.
Bahkan dalam beberapa kasus, virus itu bisa menimbulkan komplikasi, seperti sindrom guillain-barre, yang menyebabkan kelumpuhan saraf otak.
“Jadi intinya untuk mengantisipasi virus Zika, Masyarakat ditunjuk untuk selalu meningkatkan hidup bersih,” ujar Rudiawan.
Direktur RSDB dr Sahara Albugis menerangkan, melakukan gerakan hidup bersih yang caranya sama seperti pencegahan infeksi demam berdarah yaitu pemberantasan sarang nyamuk.
“Virus zika Infeksinya sama seperti gejala demam berdarah,” terang Sahara.
Ia mengaku, sampai saat ini vaksin untuk virus Zika masih belum ditemukan. Maka dalam pengobatan lebih banyak bersifat suportif dengan istirahat cukup, banyak minum air, apabila mengalami demam minumlah obat penurun panas dan yang paling penting mengonsumsi makanan yang bergizi.
“Sejauh ini penanganan terhadap pasien yang terkena virus zika di Bolmong belum ada. Namun kami selalu mengambil langkah antisipasi melalui pemeriksaan serius dan teliti bagi setiap pasien yang masuk melalui ruang UGD. Sehingga setiap penyakit pada pasien selalui terdeteksi,” tutup Sahara. (Mg3)