TOTABUAN.CO – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki peluang untuk menguat secara terbatas pada perdagangan saham sepekan.
Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan kondisi saat ini masih sepi sentimen. Jadi, kemungkinan IHSG digerakan oleh sentimen dalam negeri berupa laporan data ekonomi RI.
“Pekan kemarin posisinya naik 3,5 persen nggak ada koreksi. Paling besok naik total 1,5 persen, paling ada koreksinya dulu,” ujarnya
Dia menuturkan, pekan lalu laju IHSG cenderung anomali. Di satu sisi harga minyak dunia cenderung menguat sehingga mengangkat IHSG. “Belum ada perubahan domestik, paling luar minyak naik tiba-tiba rebound,”ujar dia.
Akan tetapi di sisi lain kinerja bursa regional Dow Jones justru cenderung kurang baik. Dia memperkirakan dalam sepekan IHSG akan bergerak pada level support 4.570 dan resitance pada level 4.660-4.650.
Kepada Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal bergerak di support 4.460-4.525 dan resistance pada level 4.625-4.644.
Dia mengatakan indeks memiliki peluang melanjutkan penguatan setelah pada pekan lalu didorong oleh aksi beli asing. Sejalan dengan hal tersebut harga minyak dunia juga mengalami penguatan.
“Meski kami berharap masih ada potensi penguatan kelanjutan namun tetap cermati sentimen pada laju IHSG terutama rilis data-data ekonomi dalam negeri dan global berupa rilis data manufaktur yang dapat menghapuskan harapan tersebut,” kata Reza dalam ulasannya.
Oktavianus merekomendasikan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sebagai informasi IHSG mengalami penguatan pada pekan lalu (25-29 Januari 2016) sebesar 3,55 persen ke level 4.615,1 jika dibanding pekan sebelumnya. Jika dibanding sehari sebelumnya hanya mengalami kenaikan 0,27 persen.
Pada pekan ke empat Januari 2016, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 1,58 triliun. Namun secara tahunan masih mencatat jual bersih Rp 2,32 triliun.
Sumber:liputan6.com