TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Setelah mendapat sertifikat penghargaan Piala Adipura 2015, Pemkot Kotamobagu terus berbenah. Dengan Program “Lipu Modarit Lipu Mosehat”, kebiasaan untuk selalu membersihkan baik pekarangan rumah oleh masyarakat maupun jalan raya oleh petugas terus dilakukan.
Apa yang menjadi kekurangan pada 2015 terus dilengkapi bukan hanya sekadar meraih adipura melainkan memberi kenyamanan kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Mul’Alif Podutolo, Senin (25/1).
“Tahun ini kita terus berbenah. Kalau tahun lalu dapat piagam penghargaan dengan nilai 75, untuk tahun ini kita harus dapat nilai diatas 75. Untuk kekurangan semua sudah berbenah, pasar sudah diatur, TPS (tempat pembuangan sementara) juga sudah dibuat,” ujar Mul’Alif, sore tadi.
Lanjutnya, dengan kondisi seperti itu pihaknya optimis bisa meraih piala adipura. “Tahun ini kami optimis untuk mendapat piala adipura, karena nilai kita memang sudah tinggi,” tambah Mul’Alif.
Dikatakan Mul, untuk penilaian adipura tahun 2016 ini akan lebih cepat dari sebelumnya. “Beberapa waktu lalu saya dari Kementerian Lingkungan Hidup. Saat itu ada pertemuan mengenai penilaian adipura tahun ini. Dan pada pertemuan itu disampaikan bahwa penilaian P1 adipura itu dilaksanakan pada Februari 2016. Penilaian adipura akan lebih cepat,” ujarnya.
Adapun perbedaan penilaian adipura pada tahun lalu dengan tahun ini dikatakan Mul’Alif yakni, setelah P1 langsung pada verifikasi.
“Pada bulan Juni sudah dapat diketahui hasil, siapa penerima piala adipura. Berbeda dengan yang sebelumnya yang setelah P1 lalu P2 selanjutnya verifikasi 1 dan verifikasi 2. Meski tahap penilaian berubah aspek penilaian tidak berubah,” kata Mul’Alif.
Mul’Alif kemudian mengharapkan adanya kerjasama dari masyarakat Kota Kotamobagu untuk dapat meraih piala adipura. “Mari kita sama-sama menjaga kebersihan di kota tercinta ini, kalau ada pohon bahaya langsung ditebang, dan untuk pohon teduh menjadi satu diantara kriteria penilaian adipura. Di Kota Kotamobagu sudah ada pohon teduh yang roboh,” pungkasnya. (rez/ryo)