TOTABUAN.CO–Pemerintah Iran akan menandatangani kontrak pembelian 114 pesawat jenis Airbus dari Prancis, pada pekan ini, selama lawatan Presiden Iran Hassan Rouhani ke Paris. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Transportasi Teheran Abbas Akhoundi,
Seperti dilansir dari media Iran, Akhoundi mengatakan kesepakatan pembelian pesawat akan ditandatangani antara Iran Air dan Airbus ketika Rouhani berada di Paris, sebagai bagian dari lawatan resmi pertamanya ke Eropa.
Rouhani sendiri akan melawat ke Italia dan Prancis, pada 25-26 Januari 2016 untuk meningkatkan hubungan perekonomian Iran dengan Eropa.
Lawatan Rouhani tersebut baru dilakukan setelah terlaksananya kesepakatan nuklir dengan negara-negara dari kekuatan dunia yang membatasi kegiatan atom Teheran sebagai imbalan pencabutan sanksi-sanksi yang merugikan perekonomian negara itu.
Di sisi lain, Iran sangat membutuhkan modernisasi armada pesawat penumpang yang sudah menua. Menurut Akhoundi hanya terdapat 150 pesawat yang dioperasikan dari total lebih dari 250 pesawat.
“Kami sudah melakukan negosisasi selama 10 bulan untuk pembelian pesawat, namun belum ada cara untuk melakukan pembayaran karena sanksi-sanksi di sektor perbankan. Kami membutukan 400 pesawat untuk jarak jauh, dan jarak menengah, serta 100 pesawat jarak pendek,” demikian pernyataan Akhoundi yang dikutip media Pemerintah Iran.
Dia mengatakan sejumlah pesawat baru pertama akan tiba di negara ini pada 19 Maret 2016.
Iran, sebagai negara dengan populasi 79 juta penduduk, memiliki jaringan jalan yang baik namun masih membutuhkan upgrade besar-besaran di sektor transportasi yang diharapkan Teheran dapat membantu sektor pariwisatanya.
Menteri transportasi ini menambahkan bahwa sekarang Iran tidak memiliki kesepakatan dengan produsen pesawat Boeing, asal Amerika, karena ada masalah negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).
Menurut pemerintah Departemen Keuangan AS belum mengizinkan Boeing untuk memasuki tahap pembicaraan dengan Iran, “Tapi kami pasti akan bernegosiasi dengan perusahaan ini,” kata Menteri Akhoudin.
Terlepas dari adanya pesawat-pesawat baru, bandara Iran juga masih membutuhkan perbaikan dengan nilai hingga US$ 250 juta. Sekaran ini hanya ada 9 bandara yang beroperasi dari total 67 bandara yang ada di Iran.
Kabar tentang kesepakatan dengan Airbus pun muncul usai perwakilan-perwakilan maskapai dari 85 perusahaan bertemu di Teheran, untuk mengkaji cara berbisnis di republik Islam setelah pencabutan sanksi.
Sumber:beritasatu.com