TOTABUAN.CO-Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan kondisi perekonomian global yang semakin membaik pada tahun 2016 memberikan dampak positif terhadap peningkatkan kinerja ekspor Indonesia terutama ekspor nonmigas.
Ia memperkirakan kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada tahun ini meningkat 9% jika dibandingkan tahun lalu sementara ekspor migas diproyeksikan masih defisit.
Secara kumulatif nilai ekspor selama 2015 mencapai US$ 150 miliar yang terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 18 miliar dan ekspor nonmigas sebesar US$ 131 miliar.
“Tahun ini, saya perkirakan ekspor nonmigas meningkat 9% karena kondisi perekonomian global semakin membaik,” ujar dia di Gedung Kemdag.
Ia mengatakan, jika kondisi perekonomian global terus membaik maka kinerja ekspor nonmigas Indonesia akan terus meningkat hingga 11% dalam empat tahun ke depan.
Ia menjelaskan, tahun 2016 merupakan permulaan yang baik bagi ekspor dan diperkirakan akan terus membaik hingga 2017 sampai 2020.
“Cadangan devisa Indonesia akan tetap stabil karena kinerja ekspor positif,” ujar dia.
Ia mengatakan, beberapa komoditas utama yang berperan dalam peningkatakan ekspor nonmigas adalah tekstil, alas kaki, aksesoris, produk makanan dan minuman, pertanian dan barang logam.
Ia juga memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2016 surplus.
Sementara pada tahun 2015, neraca perdagangan juga mencatatkan rekor tertinggi sejak 2011 yaitu surplus sebesar US$ 7,5 miliar.
Ia belum bisa memperkirakan nilai surplus neraca perdagangan tahun 2016, tetapi faktor yang menyebabkan surplus adalah kinerja ekspor yang meningkat sebesar 9%.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan masih stabil.
Ia mengatakan target pemerintah untuk ekspor nonmigas pada tahun 2016 mencapai US$ 140 miliar.
Target tersebut sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (RPJMN) dan sudah mempertimbangkan kondisi perekonomian global.
“Saya perkirakan pencapaian ekspor nonmigas tahun 2016 yaitu US$ 140 miliar,” ujar dia.
Nus mengatakan, beberapa produk yang menjadi andalan ekspor nonmigas antara lain CPO, otomotif, alas kaki, garmen, makanan olahan, dan perhiasan
Ia menjelaskan untuk meningkatkan ekspor, pemerintah akan membidik negara di kawasan Asia Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Latin.
Untuk wilayah Asia Tengah, penetrasi produk adalah otomotif, elektronik, dan produk karet dengan negara tujuan Kazakstan.
Ia menjelaskan untuk kawasan Asia Selatan, India tetap menjadi negara tujuan utama.
Untuk kawasan Timur Tengah, ekspor nonmigas akan didorong ke Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Oman.
Sementara, untuk kawasan Amerika Latin, negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Brasil, Meksiko, Argentina, dan Peru.
Sumber:beritasatu.com