TOTABUAN.CO- PT Perusahaan Listik Negara (PLN) telah merampungkan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo yang mulai dibangun pada 19 September 2015 lalu. PLTG tersebut mulai diuji coba tegangan untuk masuk ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara, Machnizon Masri mengatakan, percepatan pembangunan PLTG ini untuk menjawab kebutuhan warga akan listrik yang semakin hari semakin tinggi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo).
Machnizon menjelaskan, saat ini beban puncak di Suluttenggo pada siang hari mencapai 325 megawatt (MW), sementara daya mampu pasok 320 MW. Bahkan khusus untuk Gorontalo daya mampu pasok listrik hanya sekitar 50 MW sedangkan beban puncak mencapai 80 MW–85 MW.
“Dengan masuknya sistem PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban akan kurangnya listrik di wilayah Suluttenggo, khusunya Gorontalo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi hingga 84,4 persen,” ujar dia di Gorontalo, seperti ditulis Sabtu (16/1/2016).
Sementara itu Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menyatakan apresiasinya kepada PLN dan semua yang terlibat dalam proyek PLTG ini. Dia berharap dengan beroperasinya PLTG tersebut bisa menambah daya mampu pasok listrik di Gorontalo.
“Terima kasih atas kerja sama yang apik dengan semua pihak serta kerja keras PLN, sehingga proyek PLTG Gorontalo bisa rampung dan diharap bisa masuk sistem sehingga bisa menambah pasokan listrik masyarakat Gorontalo,” kata dia.
PLTG Gorontalo Masuk Mega Proyek 35 Ribu MW
Sebelumnya, Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri mengatakan, PLTG Gorontalo merupakan pembangkit listrik pertama yang berhasil rampung dalam mega Proyek 35 ribu MW yang ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.
“Progres pembangunan PLTG Gorontalo ini terbilang cukup cepat, kami telah berhasil memasang 4 unit mesin pembangkit kapasitas 25 MW, dan hari ini kami juga telah menjalankan pengetesan panel dan trafo di gardu induk (GI) PLTG Gorontalo, dan semuanya berjalan dengan baik, jika hasilnya stabil seperti ini saya optimis proses masuk sistem akan segera terealisasi dalam 24 jam kedepan,” kata dia.
Untuk keseluruhan pemasangan empat unit pembangkit berkapasitas masing-masing 25 MW telah dilakukan. Dua di antaranya dipastikan telah berhasil melalui sejumlah uji coba, mulai dari uji coba tegangan, pengecekan kabel konduktor dan isolator, pengecekan panel serta uji coba penyaluran tegangan masuk melalui Gardu Induk.
Sebanyak 700 pekerja terlibat dalam proses percepatan pembangunan PLTG yang terletak di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, propinsi Gorontalo.
Pada tahap pertama, lanjut Machnizon, 2 unit masing-masing berkapasitas 25 MW telah berhasil melalui uji coba sistem dan tegangan, dengan masuknya 2 unit pembangkit berkapasitas 25 MW akan menambah 50 MW sistem kelistrikan Sulutgo.
Sementara itu untuk tahap selanjutnya atau 2 unit mesin lainnya, akan segera masuk sistem listrik Sulutgo pada akhir Februari 2016.
“Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan PT PLN (Persero) untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35 ribu MW yang menjadi program prioritas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam bidang infrastruktur kelistrikan,” kata dia.
Selain itu, secara bersamaan PLN juga telah berhasil merampungkan, gardu induk PLTG Gorontalo, serta pembangunan 6 tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) PLTG Gorontalo–gardu induk Marisa berkapasitas 150 kilo Volt (kV) dengan panjang 1,4 kilo meter sirkit (kms)
Sumber ; Liputan6.com