TOTABUAN.CO- Stres bisa diatasi dengan pergi berlibur, begitulah tips yang sering diberikan oleh pakar. Namun kenyataannya riset menunjukkan liburan tak selalu membuat Anda bahagia. Justru setelah liburan, kebahagiaan seseorang semakin menurun.
Hal tersebut terungkap dari riset yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Research in Quality of Life. Dalam penelitian itu diketahui, kebahagiaan paling besar dirasakan seseorang ketika membuat rencana liburan. Efek bahagia dari membuat rencana itu bertahan selama delapan minggu sebelum liburan dimulai.
Namun setelah liburan terjadi, kebahagiaan yang dirasakan itu menurun dengan cepat untuk sebagian besar orang. “Mereka tidak lebih bahagia dibandingkan orang-orang yang tidak melakukan liburan,” ujar pemimpin riset Jeroen Nawjin yang merupakan dosen penelitian pariwisata di Breda University of Applied Sciences, Belanda.
Penurunan kebahagiaan seseorang pasca liburan ini dipengaruhi seberapa relaks dan tingkat stres mereka saat aktivitas melancong itu dilakukan. Berdasarkan riset yang dilakukan para peneliti Belanda tersebut diketahui para responden riset baru merasa bahagia pasca liburan jika selama berpergian mereka benar-benar sangat relaks. Tingkat kebahagiaan yang dirasakan para responden di kategori ‘sangat relaks’ ini pun hanya bertahan selama dua minggu setelah liburan.
Sedangkan mereka yang hanya merasa relaks tetap level kebahagiaannya menurun setelah liburan. Dan mereka yang liburannya bermasalah dan stres, kebahagiaan sama sekali tidak dibawa pulang.
“Liburan memang bisa membuat seseorang bahagia. Tapi kami menemukan saat merencanakan liburan, tingkat kebahagiaan mereka memang meningkat, dan setelah liburan, efeknya sangat berbeda,” kata Nawjin lagi.
Melalui riset ini terungkap juga, para peneliti tidak menemukan adanya hubungan antara berapa lama Anda liburan dengan kebahagiaan yang dirasakan. Karena kenyataannya, sesuai riset, seseorang justru merasa bahagia saat merencanakan liburannya. Oleh karena itulah Nawjin dan timnya menyarankan orang-orang untuk melakukan liburan mereka secara bertahap. Artinya pergi melakukan liburan singkat beberapa kali dalam setahun, ketimbang langsung melakukan liburan yang sangat lama, tapi hanya satu kali dalam setahun.
Sumber ;
Detikcom