TOTABUAN.CO BOLTIM—Kepala BKD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Darwis Lasabuda mulai digoyang terkait dengan perekrutmen Calon pengawai negeri sipil (CPNS) yang diduga bodong pada 2010 lalu. Hal ini terungkap setelah sumber resmi mengungkapkan, jika pihak BKD Boltim disinyalir meloloskan oknum CPNS MM alias Meli yang kini bertugas di UPTD Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Modayag Barat.
Sumber mengatakan, selang empat tahun terangkat sebagai abdi negara di Pemkab Boltim, Meli tercatat sebagai pegawai aktif disalah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pegadaian Kotamobagu.
“Meli lulus tahun 2010. Akan tetapi, SK-nya terbit bulan Juni 2014,” ungkap sumber yang mewanti namanya tidak dipublis.
Sumber mengatakan, proses pengangkatan Meli diduga syarat masalah. Apalagi yang bersangkutan tetap menerima gaji dari di PT Pegadaian, kendati sudah empat tahun terangkat sebagai PNS di Pemkab Boltim.
Padahal lanjut sumber, kasus ini sudah dikantongi tim Tipikor Polres Bolmong. Tapi entah kenapa kasus ini justru menguap di meja penyidik.
Kepala BKDD Boltim, Darwis Lasabuda membantah proses pengangkatan Meli ini bermasalah. Darwis mengatakan, sejak diangkat CPNS, Melia tidak pernah melapor. Nanti melapor pada 2014 lalu.
“Kami pertimbangkan setelah ada koordinasi dengan BKN Regional, karena datanya masih ada di BKN sehingga kami terima,” kata Dariws menjelaskan.
Kendati tidak menyebut dasar aturan pertimbangan mereka, Darwis beralasan, hal ini juga sesuai Peraturan Kepala BKN.
“Lewat dari dua tahun tidak diangkat jadi PNS harus melalui BKN Regional. Setelah ikut prajabatan, baru BKN setujui dia diangkat sebagai PNS Pemkab Boltim,” bebernya.
Ia menambahkan, soal gaji, selama empat tahun pihaknya tidak pernah membayarkan gaji yang bersangkutan. Meli kata Darwis, merupakan CPNS 2010 dari formasi golongan tiga. Yang bersangkutan mengajukan SK pengangkatan terhitung Juni 2014 dan ikut prajabat 2015.
“Dia juga tidak pernah melapor ke Pemkab Boltim. Nanti juni 2014 dia datang bawa SK pengangkatan sebagai PNS. Lagian Boltim juga kekurang pegawai,” ungkapnya. (Has)