TOTABUAN.CO BOLSEL—Calon Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Gustamil Katili usai melakukan orasi politik bukan mendapat simpati malah dituding melakukan pembohongan publik. Di mana, dalam orasi politik mantan Ketua DPC PPP Bolsel ini mengaku sudah dipecat dari jabatan staf ahli di DPRD sebagai upaya menarik simpati warga.
Kampanye terbuka pasangan nomor urut dua, pasangan Yakin( Ashar Yasin dan Gustamil Katili) yang digelar di Desa Salongo Timur, Minggu (29/11) tak kurang lebih dari seratusan simpatisan dan pendukung yang hadir. Namun, bukannya menarik lebih banyak simpati warga, akan tetapi malah menuai tudingan. Di mana, pernyataan Calon Wakil Bupati Gustamil Katili yang mengatakan dia sudah dipecat sebagai staf ahli DPRD justru dituding sebagai adalah pembohongan publik.
“Saya sudah dipecat sebagai stah ahli DPRD,” kata Katili di hadapan ratusan massa pendukugnya.
Pernyataan mantan Ketua DPC PPP Bolsel itu yang bertujuan untuk menarik simpatisan malah menuai kontroversi.
Sekretaris DPRD, Wahyudin Kadullah saat dikonfirmasi justru mengaku kaget karena sampai sekarang tidak ada pemecatan terhadap Katili. “Siapa yang pecat. Itu pembohongan publik,” kata Kadullah.
Kadullah mengatakan, apa yang disampaikan oleh Katili itu merupakan pembohongan publik.
“Sampai sekarang tidak ada pemecatan terhadap dirinya, itu bohong besar,” tegas Kadullah.
Kadullah menambahkan, orasi politik untuk menarik simpati warga tidaklah dengan jalan seperti itu.
“Tidaklah pantas seorang calon wakil bupati melakukan tindakan yang tak sesuai fakta, justru melihat kinerja selama ini, Katili jarang masuk kantor. Kalau keinginannya seperti itu, kita akan proses pemecatannya,” kata Kadullah serius.
Apalagi dirinya adalah seorang Ustad, mencari simpati masyarakat dengan melakukan pembohongan, tidak pantas diungkapkan di depan umum.”Kita sesalkan ucapannya, silahkan masyarakat nilai sendiri,” pungkas Kadullah.
Sementara Ketua Panwas Monita Mokodompit mengaku sudah mengantongi rekaman orasi beserta videonya. Namun masih akan dilakukan kajian lagi. Selain itu pihak Panwas sudah lakukan pertemuan dengan tim pemenangan untuk mengingatkan kepada pasangan calon.
“Untuk bunyi rekaman kita belum menvonis apakjah itu kampanye hitam karena kita masih lakukan kajian,” kata Monita. (Has)