TOTABUAN.CO BOLMONG—Buntut lambatnya rekomendasi untuk pengurusan perijinan investasi perusahan PT Sulenko Bohusami Cement yang bekerjasama dengan PT Conch North Sulawesi Cement sebesar Rp10 triliun di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), berbuntut desakan pencopotan kepala dinas pertambangan dan energi Katrina Mokoginta.
Bupati Hi Salihi B Mokodongan, diminta untuk segera melakukan evaluasi terkait kinerja kepala dina pertambangan dan energi. Ia dinilai menghalang-halangi investasi dan kesempatan bekerja kepada masyarakat.
“Sebaiknya Bupati mengevaluasi kinerja Kadis Pertambangan dan Energi, karena sikap seperti ini sangat merugikan pihak masyarakat pencari kerja dan daerah selaku tempat para investor datang untuk bersama-sama membangun memajukan perekonomian daerah,” kata Hartopo Patingki, Ketua Pemuda Desa Solog, Selasa (24/11).
Senada dikatakan ketua LSM Merah Putih Bolmong Raya, Melky Rumuat. “Saya prihatin dengan sikap kepala SKPD yang seperti itu. Padahal investasi yang masuk ke Bolmong tidak main-main. Manfaatnya juga untuk daerah dan masyarakat. Sehingga, kami meminta Bupati segera mencopot Kadistamben dan mengganti dengan orang yang punya visi membangun daerah melalui kemudahan berinvestasi,” kata Melky didampingi Rahmat Algaus.
Sejumlah warga Desa Diat, Haerudin Ginoga, Irwan M dan Sunaryo Dasinangon, memiliki harapan besar mereka bisa bekerja pada perusahaan yang bergerak dibidang semen itu. Menurut Haerudin, jika tak ada dukungan dari Pemda melalui Kadistamben, maka populasi pengangguran di Bolmong tidak akan berkurang.
“Malah jumlah pengangguran didaerah akan bertambah. Hal ini akan memicu kondisi ekonomi dan sosial di masyarakat. Sebenarnya apa keinginan Distamben, kalau pun ada hal yang kurang menyangkut rekomendasi, seharusnya itu dipercepat. Karena kami masyarakat berpeluang mendapat pekerjaan jika ada perusahaan masuk di Bolmong,” kata Haerudin diiyakan Irwan dan Sunaryo.
Diketahui, PT Sulenko Bohusami Cement yang bekerjasama dengan PT Conch North Sulawesi Cement, akan menanam investasi di Bolmong, tepatnya di Desa Solog Kecamatan Lolak, sebesar Rp10 triliun. Untuk target jangka panjang, sekitar 1000 orang akan direkrut sebagai tenaga kerja. Selain itu, mereka akan menggunakan listrik dengan kapasitas 70 mega watt. Namun dari total listrik itu, akan ada surplus sebesar 20 mega watt karena pihak perusahaan hanya akan menggunakan sampai 50 mega watt. Untuk sisanya, berpeluang untuk digunakan pada kepentingan daerah di Bolmong, terutama di Ibu Kota Kabupaten, Lolak.
Sementara itu, pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan enam seri paket kebijakan ekonomi hingga saat ini. Ada dua fokus inti yang mendasari penerbitan paket kebijakan ini, yaitu, mendorong investasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Distamben Bolmong, Katrina Mokoginta saat dikonfirmasi mengatakan, untuk rekomendasi sedang dalam proses. “Sekarang ini sementara proses, tidak ada kendala lagi. Tinggal menunggu dari BPN, tim dari provinsi sudah turun. Mana yang menjadi milik Sulenko akan diberikan. Kemungkinan besar dalam minggu ini. Kami tetap mendukung investasi di daerah,” pungkasnya. (Mg3)