TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Sengketa dua yayasan terkait kepemilikan Kampus Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) tersu berlanjut yang selama ini mengaku menaungi kampus . Di mana, pihak Yayasan Perguruan Tinggi Kotamobagu (YPTK) yang datang ke kampus untuk melakukan komunikasi serta koordinasi dengan seluruh civitas akademika UDK, ditolak civitas akademika.
Sejumlah mahasiswa UDK terpaksa menyegel pintu masuk kampus Senin (23/11). Mereka memprote pihak YPTK datang di kampus karena dinilai akan melakukan deal-deal. Salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Apriawan Modeong mengatakan, mereka tetap bersikeras untuk tidak menerima dua yayasan yang tengah berseteru. Apalagi yayasan yang tidak pernah ambil bagian dalam pembangunan kampus.
“Kami tidak percaya lagi terhadap yayasan. Pihak yayaysan hanya hanya mementingkan ego yang berbuntut kisruh dan penutupan forlap oleh Dikti,” katra Apri sapaan akrabnya.
Bahkan pembantu Rektor I Bidang Akademik Rey Simbala setuju dengan adanya gerakan mahasiswa menolak YPTK. Sebab menurutnya, pengurus YPTK tidak perlu mendatangi kampus.
“Harusnya YPTK dan YPB duduk bersama dengan pihak pemerintah dan DPRD untuk mencari solusi. Sebab dengan penutupan Forlap bisa berujung fatal bagi masa depan mahasiswa,” terang Simbala.
Simbala menolak jika UDK itu milik YPTK. Karena pernyataan tersebut tidak memiliki dasar yang jelas. Sebab hingga kini pihak YPTK tidak pernah membawa bukti sah atas kepemilikan UDK.
Namun Ketua YPTK Andi Ladu menegaskan, kedatangan mereka di kampus bermaksud untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan masalah Forlap Akademik UDK yang ditutup oleh Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti). Sebab menurutnya, hingga kini Forlap Pusat Data Perguruan Tinggi (PDPT) UDK masih menggunakan payung hukum YPTK.
“Disini saya sebagai ketua YPTK adalah pemegang hak resmi UDK. Rencana kami untuk berkoordinasi dengan Dikti untuk meminta agar Forlap PDPT UDK yang saat ini menggunakan payung hukum YPTK agar ditutup sementara untuk memudahkan kami melakukan koordinasi dengan semua pihak civitas akademik, Pemkot Kotamobagu,” jelasnya.
Hal yang sama dikatakan Sekretaris YPTK Ferdinan Mokodompit. “Tidak apa-apa. Itu hak mereka. Kami selalu berpikiran positif dan mengedepankan silaturahmi. Sehari sebelumnya kami sudah memberi kabar ke Rektor terkait kedatangan YPTK ke kampus UDK. Tetapi hasilnya ya seperti tadi pagi yang ada hanya mahasiswa,” kata Ferdinan.(Rez)