TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu untuk berkarya lewat program tahunan pemerintahan Tatong Bara-Jainudin Damopolii (TB-JaDi), terus dioptimalkan. Lebih khusus untuk tahun 2016, Pemkot terus berupaya agar suntikan dana dalam menghadapi tema tahun 2016, yakni tahun Infrastruktur.
Kesiapan Pemkot pun terlihat. Ada perubahan signifikan atas jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2016. Dimana, DAK tahun 2015 yang terdiri dari DAK Reguler dan DAK tambahan usulan daerah hanya Rp 101.603.450.000. Untuk tahun 2016 sendiri, Pemkot mendapatkan DAK regular sebesar Rp 133.940.100.000. Itu pun belum termasuk dengan DAK tambahan usulan daerah.
Begitu pula dengan DAU tahun 2016 yang naik sebesar Rp 382.638.269.000, meskipun selisihnya tidak terlalu jauh dengan DAK tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp 354.997.037.000.
Kepala Bidang Anggaran DPPKAD, Syafrudin Abas mengungkapkan, Pemkot juga mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) atas prestasi pengelolaan keuangan daerah tahun 2014 yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Tahun ini kita mendapatkan DID totalnya itu Rp 5 Milyar. Tahun sebelumnya tidak dapat. Nantinya DID ini digunakan untuk infrastruktur pelayanan umum,” ungkap Abas, Selasa (3/11).
Untuk Dana Desa (Dandes) sendiri, Kotamobagu telah mengantongi Rp 10,2 Milyar untuk dibagikan ke 15 Desa. Angka tersebut berbeda jauh dengan Dandes tahun 2015 yang hanya Rp 4,2 Milyar.
“Untuk proses pencairannya seperti dengan tahun sebelumnya. Teknisnya yang mengatur itu Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD),” tandasnya. (Has)